Page 10 - ebook
P. 10
Tabel 1.4 Bilangan Oktal
Posisi Digit ( Dari Nilai tempat
Kanan)
1 80 =1
2 81 = 8
3 82 = 64
4 83 = 512
5
84 = 4096
Misalnya bilangan oktal 1213 di dalam sistem bilangan desimal bernilai 1
2
0
3
1
x 8 + 2 x 8 + 1 x 8 + 3 x 8 = 1 x 512 + 2 x 64 + 1 x 8 + 3 x 1 = 512 + 128 + 8
+ 3 = 651 atau ditulis dengan notasi: 12138 = 65110
d. Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system)
menggunakan 16 macam simbol, yaltu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E,
dan F. Sistem bilangan heksadesimal menggunakan basis 16. Sistem bilangan
heksadesimal digunakan untuk alasan-alasan tertentu di beberapa komputer,
misalnya IBM System/360, Data General Nova, PDP — 1 1 DEC,
Honeywell, beberapa komputer mini dan beberapa komputer mikro.
Sistem bilangan heksadesimal mengorganisasikan memori utama ke dalam suatu
byte yang terdiri dari 8 bit (binary digit). Masing-masing byte digunakan untuk
menyimpan satu karakter alfanumerik yang dibagi dalam dua grup masing-
masing bagian 4 bit. Bila satu byte dibentuk dari dua grup 4 bit, masing-masing
bagian 4 bit disebut dengan nibble. 4 bit pertama disebut dengan high-
ordernibble dan 4 bit kedua disebut dengan low-order nibble.
Bila komputer menangani bilangan dalam bentuk biner yang
diorganisasikan dalam bentuk grup 4 bit, akan lebih memudahkan untuk
menggunakan suatu simbol yang mewakili sekaligus 4 digit biner tersebut.
Kombinasi dari 4 bit akan didapatkan sebanyak 16 kemungkinan kombinasi yang
dapat diwakili sehingga dibutuhkan suatu sistem bilangan yang terdiri dari 16
macam simbol atau yang berbasis 1, yaitu sistem bilangan heksadesimal. Digit 0
sampai dengan 9 tidak mencukupi, maka huruf A, B, C, D, E dan F
dipergunakan. Misalnya bilangan biner 11000111 dapat diwakili dengan
bilangan heksadesimal menjadi C7. Nilai hexadesimal C7 tersebut dalam sistem
bilangan desimal bemilai:
0
1
C716 = C X 16 + 7 x 16
= 12 X 16 + 7 X 1