Page 45 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 45
bila dibandingkan dengan suplementasi Fe-folat saja (Siswati
& Hadi, 2003).
Iodium. Iodium dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
kecerdasan. Di Indonesia, garam difortifikasi dengan Iodium,
sehingga garam yang dikonsumsi harus memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan mengandung iodium sebesar
30-80 ppm. Iodium bermanfaat untuk memicu pertumbuhan
otak, mendukung kelenjar tiroid, menyehatkan proses
tumbuh kembang janin dan mencerdaskan otak. Kekurangan
iodium mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan seperti
gangguan tumbuh kembang janin pada saat di dalam
kandungan, gangguan tumbuh kembang dan kecerdasan
pada anak usia sekolah, serta menyebabkan produktivitas
yang rendah pada masa dewasa (http://www.who.int/nutrition/
IDD).
Garam beriodium sangat mempengaruhi status gizi
anak, utamanya pertumbuhan linear. Apabila anak
kekurangan iodium, maka proses tumbuh kembang akan
terganggu (Zimmermann, 2011) sehingga anak tumbuh
stunting (Liu, Li, et al., 2002; WHO, 2007). Iodium dibutuhkan
untuk membantu produksi senyawa T3, sementara senyawa
T3 berfungsi mengontrol laju metabolisme basal dan proses
tumbuh kembang. Berdasarkan fakta tersebut pemilihan
garam di tingkat rumah tangga menjadi bagian penting
dalam mendukung pertumbuhan yang optimal (http://
www.who.int/nutrition/IDD).
3.Penyakit infeksi
Infeksi merupakan faktor yang mempengaruhi status
gizi secara langsung selain kecukupan gizi (Unicef, 1989).
Menurut Dewey and Mayers, 2011, tingginya prevalensi
infeksi pada anak-anak yang tinggal di daerah miskin di
negara-negara berkembang mengganggu pertumbuhan linier
40 STUNTING