Page 63 - Nunung Martina - Etika Profesi Dan Kewirausahaan.pdf
P. 63
konstruksi juga akan dituntut mempunyai tanggung jawab dan
kewajiban terhadap masyarakat.
Etika bisnis konstruksi termasuk dalam etika bidang khusus/terapan.
Karena berkaitan dengan bidang profesi dunia di bisnis konstruksi.
Etika bisnis ini adalah salah satu studi yang memiliki keterkaitan
permasalahan dan suatu keputusan moral yang dihadapi oleh suatu
individu/organisasi perusahaan yang terlibat di dalam bisnis/industri
konstruksi. Menurut Annissa (2013), dalam etika bisnis konstruksi
lebih banyak mempelajari tentang teori-teori etika, karena teori yang
ini memiliki alasan-alasan yang berkaitan dengan kepercayaan dan
tindakan.
B. Tujuan Etika Bisnis Konstruksi
Tujuan tersebut meliputi 2 aspek, antara lain Perkembangan moral
dan Otonomi moral.
1. Perkembangan Moral
Menurut Duska (1982), ada 6 tahapan dalam perkembangan nilai
moral. Setiap tahapan mencerminkan tingkatan moral seseorang.
Setiap tahapan meliputi dua tahap.
a. Pra-Konvensional
Pada tingkat ini, individu tidak memperlihatkan internalisasi nilai-
nilai moral. Penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah)
dan hukuman eksternal. Dengan kata lain aturan dikontrol oleh
orang lain (eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat
hadiah dan tingkah laku yang buruk mendapatkan hukuman. Ada
dua tahap dalam tingkatan pra konvensional, yaitu
1) Tahap I. Orientasi hukuman dan ketaatan. Pada tahap ini
penalaran moral didasarkan atas hukuman dan individu taat
karena orang lain menuntut mereka untuk taat.
2) Tahap II. Individualisme dan tujuan. Pada tahap ini penalaran
47