Page 77 - AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Jilid 1
P. 77
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
kekuningan atau klorotik, kemudian jagung dapat dikendalikan dengan cara
berubah menjadi coklat kemarehan. Ras penyiangan, penggunaan herbisida, dan
T lebih virulen dari pada ras O sehingga pemulsaan. Penyiangan pertama dapat
memberikan ukuran bercak yang lebih dilakukan dengan menggunakan bajak
besar dan bila menyerang bibit ataubersamaan dengan pembuatan
menyebabkan kelayuan dan kematian alur drainase pada umur 14–20 hst.
dalam waktu 3–4 minggu setelah Penyiangan kedua yang tergantung
tanam. Selain daun, ras T juga pada kondisi gulma bisa dilakukan
menyerang pelepah, batang, tangkai secara manual dengan herbisida kontak
kelobot, biji, dan tongkol. Bila p a r a q u a t ( 1 , 0 – 1 , 5 l / h a ) . B i l a
menginfeksi tongkol secara dini, ras T menggunakan herbisida, nozzle
ini menyebabkan biji rusak dan busuk sebaiknya diberi pelindung agar tidak
dan bahkan tongkol dapat gugur. mengenai daun dan posisi nozzle
Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi kurang lebih berada 20 cm di atas
miselium berwarna abu-abu sampai permukaan tanah. Penggunaan mulsa
hitam sehingga dapat menurunkan dilakukan setelah pembuatan alur
kuantitas dan kualitasnya. Cendawan drainase dengan memanfaatan jerami
bisa bertahan lama pada sisa-sisa kering di lahan sawah atau pangkasan
tanaman di lapang. Penyakit ini bisa rumput dan alang alang di lahan kering.
dikendalikan dengan penggunaan Keuntungan penggunaan mulsa, selain
varietas resisten seperti Anoman-1, bisa mengendalikan gulma juga bisa
Bima-4, Bima-10, Bima-12Q, Bima-13Q, mengkonservasi mikroorganisme
Bima-16, Bima-17, Bima-18, dan Bima- berguna seperti penambat unsur hara,
20-URI, mengkomposkan tanaman yang entomopatogen, antagonis pathogen,
terinfeksi untuk mengurangi sumber berperan sebagai nes predator,
inokulum, dan menggunakan fungisida menahan jipratan air yang bisa
berbahan aktif mancozeb dan membawa hama dan penyakit, serta
carbendazim bila serangan relative sebagai sumber hara bila terjadi
berat. pelapukan.
Penyakit karat disebabkan oleh 13.Panen dan prosessing
cendawan Puccinia polysora. Gejala Ketika tongkol sudah mulai berisi, daun
serangan cendawan ini dapat terlihat di bawah tongkol dapat diambil dan
pada daun baik di permukaan bawah dimanfaatkan untuk pakan sapi atau
maupun di permukaan atas berupa dikomposkan untuk mengurangi
bercak bercak atau pustul kecil sumber inokulum penyakit bercak dan
berbentuk oval. Pustul ini merupakan h a w a r d a u n y a n g k e m u d i a n
kantung spora dimana spora ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu
disebarkan oleh angin untuk sumber pupuk organik. Sebelum
menginfeksi tanaman lain. Penyakit ini tongkol dipanen, kegiatan bisa
d a p a t d i k e n d a l i k a n d e n g a n dilanjutkan dengan pemangkasan
menggunakan tanaman resisten seperti bagian tanaman di atas tongkol untuk
Bima-10, Bima-11, Bima-16, Bima-17, menurunkan kadar air tongkol dan
Bima-18, Bima-19-URI, dan Bima-20- pangkasan ini juga dapat digunakan
URI dan menggunakan fungusida sebagai pakan ternak atau sumber
berbahan aktif benomil. pupuk organik. Serasah jagung memiliki
12.Pengendalian gulma kandungan P dan K yang relative tinggi.
Gulma yang ada pada petanaman Tongkol jagung dipanen apabila telah
72