Page 69 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 69

Kartini, diteruskan Isteri Sedar sebelum akhirnya
            dibungkam dengan naiknya Orde Baru.
                    Kini, kaum perempuan terus bergerak
            memperjuangkan kesetaraan dan pemajuan
            bangsa Indonesia. Mereka berorganisasi secara
            mandiri untuk menyuarakan kepentingannya dalam
            negosiasi terus-menerus dengan pemerintah dan
            kelompok masyarakat lain. Berbagai organisasi,
            kelompok kajian dan LSM yang berfokus pada isu
            perempuan pun bermunculan selepas tumbangnya
            Orde Baru. Gerakan perempuan kembali mengambil
            peran penting dalam penyelesaian tugas-tugas
            nasional. Pelan tapi pasti, mereka hadir kembali
            sebagai Ibu Bangsa.


            *Staf Khusus Direktur Jenderal Kebudayaan
            Disarikan dari:

            I Gusti Agung Ayu Ratih. 2008.  “Jejak-jejak
                Perbincangan Perempuan dalam Sejarah”.
                Makalah tak diterbitkan. Jakarta: Koalisi
                Perempuan  Indonesia  untuk  Demokrasi  dan
                Keadilan.
            Cora Vreede-De Stuers. 2008. Sejarah Perempuan
                Indonesia: Gerakan & Pencapaian, terj. Elvira
                Rosa, et.al. Depok: Komunitas Bambu.
            Julia Suryakusuma. 2011.  Ibuisme Negara:
                Konstruksi Sosial Keperempuanan Orde Baru.
                Depok: Komunitas Bambu.
            Saskia E. Wieringa. 2010.  Penghancuran Gerakan
                Perempuan. Yogyakarta: Galangpress.
            Sukarno. 2014.  Sarinah. Jakarta: Yayasan Bung
                Karno & Penerbit Media Pressindo.
            Susan Blackburn. 2007.  Kongres Perempuan
                Pertama:  Tinjauan Ulang. Jakarta: Yayasan
                Obor dan KITLV.


                                                       69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74