Page 19 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 19
Pemerintahan jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan
Militer di seluruh kepulauan wilayah Indonesia bekas Hindia belanda itu
wilayahnya di bagi menjadi 3 wilayah Pemerintahan Militer ;
1. Pemerintahan Militer Angkatan Darat: Tentara ke 25 (Toni Shudan ) untuk
Sumatera ,pusatnya di Bukit Tinggi
2. Pemerintahan Militer Angkatan Darat: Tentara ke 16 (Asamu Shudan)
untuk Jawa dan Madura ,pusatnya di Jakarta di tambah angkatan laut (Dai
Ni Nankekantai)
3. Pemerintahan Militer Angkatan Laut: Armada Selatan kedua untuk daerah
Kalimantan,Sulawesi,dan Maluku,pusatnya di Makasar .
Pada bidang pembentukan organisasi baru
Organisasi militer bentukan Jepang:
1.) Heiho
Heiho merupakan organisasi militer resmi yang dibentuk pada bulan April
1945. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 18 – 25 tahun. Heiho
merupakan barisan pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan
sebagai bagian dari ketentaraan Jepang.
2.) PETA
PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944. Anggota PETA terdiri atas
orang Indonesia yang mendapat pendidikan militer Jepang. PETA bertugas
mempertahankan tanah air Indonesia. Tokoh-tokoh PETA yang terkenal
antara lain Supriyadi, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, dan
Jenderal Ahmad Yani
Organisasi semimiliter bentukan Jepang
1. Seinendan (Barisan Pemuda), melatih para pemuda (14-22 tahun) agar
dapat menjaga tanah airnya sendiri
2. Fujinkai (Himpunan Wanita), memberikan latihan-latihan militer pada
wanita yang berusia minimal 15 tahun
3. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), melatih pemuda (25 -35
tahun.)membantu tugas polisi
4. Suishintai (Barisan Pelopor), dipimpin oleh Ir. Soekarno
5. Gakukotai ( Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944
6. Jibakutai (Barisan Berani Mati).
Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan yang sangat penting,waktu itu
masih di berlakukan pemerintahan sementara .Berdasarkan Osamu Seirei
(Undang-undang yang di keluarkan oleh Panglima Tentara ke 16) yang berisi
ketentuan :
1. Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda di hapuskan di ambil
alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa