Page 224 - E-Modul Simbad_Neat
P. 224
10.3 Recovery dalam Sistem Terdistribusi
Mekanisme Recovery dalam sistem terdistribusi tentu saja akan semakin
kompleks. Hal ini karena sejumlah simpul dalam sistem ini dapat berpartisipasi
dalam mengeksekusi suatu transaksi. Kegagalan dari salah satu simpul, atau
kerusakan pada saluran komunikasi dapat mengakibatkan kesalahan pengolahan
data. Sistem yang terdistribusi dapat mengalami kerusakan/kegagalan sebagaimana
yang kita temukan pada sistem tersentralisasi, seperti kerusakan perangkat lunak,
kerusakan perangkat keras atau kerusakan media penyimpanan. Namun demikian,
harus pula diantisipasi adanya sejumlah kerusakan yang hanya dapat terjadi pada
sistem terdistribusi, seperti:
• Kerusakan sebuah simpul
• Kehilangan paket/message pada saat transmisi data dalam jaringan.
• Kerusakan dalam link komunikasi
• Pemisahan jaringan
Bagaimanapun kompleksnya sebuah sistem terdistribusi yang harus
dikelola, yang berbanding lurus dengan semakin besarnya resiko kegagalan
kerusakan sistem, suatu mekanisme Recovery tentu saja tetap harus disiapkan.
Untuk itu, mula-mula diperlukan adanya Manajer Transaksi (Transaction
manager) untuk menjamin bahwa eksekusi dari berbagai simpul memiliki Manager
Transaksi sendiri. Lebih jauh lagi, paling tidak transaksi dalam sistem terdistribusi
memenuhi keatomikan transaksi. Tiap setiap simpul dalam sistem terdistribusi
memiliki 2 modul/komponen berikut ini:
• Manajer Transaksi (Transaction Manager), yang berfungsi mengelola
eksekusi transaksi-transaksi yang mengakses data yang tersimpan di simpul
211