Page 185 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 185
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
Laskar Sabil Muslimat tersebar di seluruh Sumatra Tengah, di
front Padang luar kota, Bukittinggi, Payakumbuh, Lintau,
Batu-sangkar, Teluk Bayur, Pariaman, Sei Liman, Sei Tiku Painan,
Solok, Kerinci, Maninjau, Sulit Air, Jambi, Matur, dan Sawahlunto.
Aktivitas Laskar dibagi dua, ialah di garis depan dan garis
belakang. Untuk garis depan (front) diambil mereka yang telah dilatih
perang gerilya dan berasal dari daerahnya sendiri serta ditambah
dari luar daerah.
Tugas mereka adalah mempertahankan difi, sebagai palang
merah, menyelenggarakan dapur umum, tugas intel (masuk daerah
musuh), memberi penerangan dan membina mental anggota.
Di garis belakang mereka melatih kader-kader, mencari dan
mengumpulkan bahan makanan, menjaga keamanan selama
orang-orang bersholat Jum’at (seluruh Sumatra Tengah setiap hari
Jum’at mengerahkan semua orang untuk bersembahyang Jumat di
mesjid-mesjid, sehingga pasar, toko-toko dan lain-lain tempat
kosong), memberi penerangan dan membagi serta mengangkut
makanan ke front Padang luar kota.
Kejadian-kejadian yang dapat dicatat antara lain:
1) Sewaktu pada tanggal 3 Maret 1947 terjadi clash antara
Laskar dan TNI, Sabil Muslimat membantu menyelesaikan sengketa
tersebut dengan mengadakan rapat antara pihak-pihak yang
ber-sengketa, dipimpin oleh Komandan Sabil Muslimat Nn.
Syam-siyah Sjam.
2) Ketika Komisi Tiga Negara (KTN) mengirimkan konsul-
konsulnya meninjau keadaan Republik Indonesia di Bukittinggi,
Sabil Muslimat mengumpulkan anggota-anggotanya di seluruh
Suma-tera Tengah untuk berdemonstrasi di muka KTN bersama-
sama Laskar lain.
153
153

