Page 35 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 35

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)

                Indonesia sebelum dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan hingga
                masa sekarang (2004) sudah mendekati sempurna, namun demikian,
                Bangsa Indonesia yang umurnya relatif muda dan belum memiliki
                jam terbang yang memadai untuk mengelola sebuah Negara Kesatuan
                mengalami pelbagai kendala, misalnya konflik etnis yang akan
                menjurus kepada disintegrasi Bangsa.

                    Seandainya titik berat strategi bangsa Indonesia dalam
                mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
                berangkat dari kesatuan wilayah saja (kondisi material), tetapi juga
                kepada kesatuan pelbagai adat/daerah ‘bangsa’ (kondisi imaterial),
                barangkali persoalan yang dihadapi Bangsa ini menjadi berkurang,
                karena persoalan pengelolaan negeri ini merupakan beban bersama,
                bukan beban Pemerintah yang notabene dipilih dan dititipi oleh rakyat.
                    Dikuatirkan, bahwa selama ini telah terjadi kekeliruan persepsi
                antara kesatuan wilayah (kondisi material) dengan kesatuan ‘bangsa’
                - ‘bangsa’ (kondisi., imaterial) yang dapat diartikan peleburan
                bangsa-bangsa menjadi satu Bangsa. Kalau ini terjadi, maka Republik
                telah melakukan kekeliruan fundamental, karena menempatkan dua
                kategori berbeda pada satu tataran pengertian : kesatuan wilayah
                dan kesatuan adat. Apakah hal tersebut sudah berlangsung dengan
                kenyataan tidak dilaksanakannya pasal 18 UUD 1945 tentang hak
                ulayat masyarakat adat?

                    Seandainya proses berbangsa Indonesia diawali dengan
                pengembalian kedaulatan ‘bangsa’ leluhur (adat/daerah) sebagai ‘nasion’
                misalnya ‘bangsa’ Jawa, ‘bangsa’Sunda, ‘bangsa’ Aceh, ‘bangsa’ Bugis
                dengan pelbagai sukunya  tetap berpeluang melanggengkan Jati
                dirinya di daerah masing-masing seperti pada zaman pra-kolonial,
                maka proses berkebangsaan Indonesia melalui kesatuan ‘bangsa’-
                ‘bangsa’ sebagai bangsa besar, Bangsa Indonesia, barangkali akan
                berlangsung lebih wajar. Lain halnya dengan ‘. kesatuan (peleburan)
                berbagai ‘bangsa’ menjadi satu Bangsa.


                                              3 3
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40