Page 25 - Majalah UNS - Naik 1
P. 25
RISET 23
23
binaan di sekitar Kabupaten Boyolali nafsu makan juga karena ada
dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. curcumin-nya. Nah, yang baru diet juga
Setelah didapatkan, bahan-bahan tersebut harus hati-hati ini,” jelas Dr. Joko Sutrisno dijual
kemudian diolah oleh PT. Synthesa Herba disusul dengan kelakar. secara
Salatiga, perusahaan yang bekerja sama Cara mengonsumsi Curcuma Pro juga umum. Tim
dengan tim peneliti untuk membuat cukup mudah. Minuman ini dapat diminum peneliti masih
Curcuma Pro. dua hingga tiga kali sehari dengan takaran menganalisis dan
Sebelum ini, PT. Synthesa Herba satu sloki atau dua sendok makan tiap memperkuat landasan ilmiah
sebenarnya sudah memiliki produk konsumsi. Ketahanan produk juga cukup serta mengurus izin edar sebelum
yang bernama Curcuma Pro dengan awet yakni tahan hingga dua tahun jika memasarkannya ke masyarakat.
bahan baku yang lebih kompleks. Saat disimpan di suhu ruang. “Kita sedang menganalisiskan di Balai
itu, tim peneliti UNS berperan sebagai Besar Penelitian dan Pengembangan
penyuplai bahan baku utama saja. Namun, Didanai Kemenristek/BRIN Tanaman Obat dan Obat Tradisional
tim peneliti kemudian membuat inovasi Tidak tanggung-tanggung, penelitian (BP2TOOT) di Tawangmangu. Perlu
lanjutan dengan cara mengefektifkan ini mendapat dana hibah dari program diperoleh data, setiap 15 ml Curcuma Pro
bahan baku sesuai dengan kepentingan Difusi Inovasi yang diadakan Kementerian itu mengandung berapa curcumin dan
imunitas tubuh dalam melawan Covid-19 Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan gingerol. Berikutnya perlu juga menge tahui
sehingga tercipta Curcuma Pro versi Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) pada dosis (mg/hari) yang tepat untuk curcumin
terbaru. Selain meningkatkan imunitas, tahun 2020. Kucuran dana hibah tersebut dan gingerol sebagai imunomodulator,”
minuman ini memiliki sejumlah khasiat lain. menghasilkan 7.000 botol Curcuma Pro ujar Dr. Joko Sutrisno.
“Banyak orang yang sudah mengon- yang telah dibagikan ke sejumlah pihak. Sembari mem perkuat landasan ilmiah
sumsi ini merasakan badannya lebih enak, Kemasan 500 ml tersebut dibagikan ke produk, tim pe neliti juga terus melakukan
bisa serdawa, perut juga rasanya enak, Kemenristek/BRIN sebanyak 3.700 botol, perbaikan dalam hal tampilan dan kemasan
a
u
a
ua
bua g a besa a c a , da e g aa Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sebanyak produk. Botol berlekuk dipilih untuk
buang air besar lancar, dan meningkatkan
a
S
l,
a
Rum
000 boto
.
1 1.000 botol, Rumah Sakit Darurat Pulau mengantisipasi gas yang ada di dalam
Galang sejumlah 500 botol, RS Gatot minuman. Tim juga mempercantik kemasan
Galang sejumlah
Subroto Jakarta 500 botol, RSUD Cibinong dan melengkapi informasi produk. Mereka
ubr
S
0
oto Jakarta 50
200 bot o juga berusaha melakukan standardisasi
200 botol, Pemkot Bogor 200
botol, Pemkot Sukabumi 200
botol, Pe bahan baku agar produk Curcuma Pro
botol, R
botol, RS UNS 300 botol, konsisten dari segi rasa, warna, & khasiat.
Pondok
Pondok Pesantren Assalam
o
Sol
Solo 300 botol, LPPM UNS Dipasarkan secara Luas
0
100 botol. Tim peneliti berencana untuk
1
“Untuk distribusinya memasarkan Curcuma Pro secara luas
k
kami mengikuti Ke- bila landasan ilmiahnya sudah kuat. Tim
men ris tek/BRIN. Ke- juga akan mengurusi izin edar dan Hak
ma rin ada per mintaan Kekayaan Intelektual (HAKI) sebelum
dari Ponpes Assalam, memperjualbelikannya secara umum.
Solo. K emarin kan ada “Kalau sudah kuat landasan klinisnya
y
yang positif terus minta maunya ya akan dipasarkan. Kami maunya
ke kita, ya sudah terus dari tim ya memasarkan itu setelah
k
k kita ajukan ke Ristekbrin, landasan-landasan ilmiahnya kita pegang
boleh tapi hanya dikasih kemudian dipasarkan secara umum itu
b
30 nggak masalah termasuk izin edarnya
300 botol saja. Kami
ju
juga berikan ke RS UNS sesuai dengan aturan yang berlaku.
ka Harapan kami tahun ini. Kami juga urus
karena mau diujicobakan
jadi diberi 300 botol,” HAKI-nya dulu. Kami sebagai akademisi
j
d
a
rincinya.
rin hati-hati sekali terkait landasan ilmiah. Ada
Kendati demikian, pro- tanggung jawab akademik dan moral di
duk Curcuma Pro belum sana,” pungkasnya. Ida Fitriyah
du
UNS
Majalah UNS
Majalah