Page 29 - Majalah UNS - Naik 1
P. 29
27
UNS BIZZ 27
27
27
PANEN REZEKIANEN REZEKI
P
LEW A T BRONIS
LEWAT BRONIS
-
UTEN
GLUTEN-FREE
GL
FREE
SEJAK merebak di Indonesia pada Sejarah ini terhitung varian
2 Maret 2020, pandemi Covid-19 pendatang baru di Bronislur.
melumpuhkan berbagai sektor. “Tahun 2020 karena pandemi
Namun, usaha yang dirintis mahasiswa pasarnya jadi lesu. Ya sudah kami Negeri 1 Gemolong itu mengganti
Universitas Sebelas Maret (UNS) berpikir keras bagaimana (Bronislur) tepung terigu menjadi tepung beras
Surakarta ini justru panen rezeki.Usaha biar pasarnya nggak cuma di sekitar merah organik sebagai bahan dasar
tersebut bernama Bronislur. Sebuah daerah produksi. Kami mikir banget bronisnya. Kandungan nutrisi tepung
usaha yang diinisiasi Fiska Amanda Mulia gimana produk ini bisa dikirim ke beras merah organik lebih unggul
ini menjual makanan berupa bronis berbagai daerah. Akhirnya kami karena kaya serat dan antioksidan. Dia
dengan beragam varian. Beberapa varian terpikir buat keripik bronis itu biar bisa masih ingin mengembangkan brownis
Bronislur di antaranya bronis kukus, dikirim ke berbagai daerah,” jelas Fiska dengan komposisi gula rendah kalori.
bronis panggang, keripik bronis, bubuk saat diwawancarai Majalah UNS di
bronis instan, dan kukis bronis. Selama indekosnya. Raih Segudang Prestasi
2020, varian keripik bronislah yang Sejak memproduksi keripik bronis, Selama 2020, Fiska mengikutkan
merajai penjualan Bronislur. peminat Bronislur meningkat. Bronislur Bronislur ke ajang perlombaan seperti
Keripik bronis buatan mahasiswa yang diproduksi di Gemolong, Sragen business plan dan UMKM. Dia berhasil
Program Studi (Prodi) Pendidikan ini bahkan sudah sampai ke Aceh. memenangi tujuh lomba. Raihan
Fiska mengaku pada 2017 memulai prestasi itu diantaranya Juara 1 UMKM
usaha dengan berjualan gelang rajut Competition Tingkat Nasional yang
dari dana hibah Program Mahasiswa diselenggarakan IPB, Juara kategori
Wirausaha UNS senilai Rp6,5 juta. poster dan video terunik UMKM
Produknya dititipkan ke sejumlah Competition Tingkat Nasional yang
distro di Surakarta dan Sragen. Namun, diselenggarakan IPB, Juara 2 Inovasi
peminat gelang rajut tidak menentu Bisnis UMKM Berbasis Digital Tingkat
sehingga terpikir untuk beralih ke Nasional yang diselenggarakan Institut
usaha bronis. “Jadi dulu tahun 2017 itu Teknologi Kalimantan. Bronislur
awalnya temanku wisuda. Tak bikinin juga dua kali mendapat pendanaan
bronis. Terus responsnya bagus. Dia Program Mahasiswa Wirausaha dari
bilang kenapa nggak kamu jual aja. Kemenristekdikti. Pertama, pada
Terus ya sudah akhirnya (ganti) jualan 2017 Bronislur mendapat pendanaan
bronis,” ujar Fiska. sebesar Rp6,5 juta. Pendanaan kedua
Ide nama Bronislur muncul saat pada 2019 mendapat Rp10 juta.
kata “lur” sedang ngetren di media “Pandemi itu ada sebagian orang
sosial. Karena itu, tercetuslah nama yang menganggapnya sebagai
Bronislur. Varian bronis pertama yang penghalang tapi di Bronislur kita coba
dijual di Bronislur ialah bronis kukus, ambil sebagai tantangan. Kita nggak
kemudian dark chocolate, pisang tahu lo malah gara-gara pandemi,
ambon, kopi, greentea, red velvet, Bronislur lebih inovatif, omzetnya
taro, mangga, gula jawa dan bronis meningkat juga karena pandemi,
panggang. prestasinya juga meningkat meskipun
Setelah Bronislur menemukan kuliahku jadi agak sedikit molor sih,”
penikmatnya tersendiri, alumni SMA kelakar Fiska. Ida Fitriyah
UNS
Majalah UNSS
M Majalah UNS
h
ajalah