Page 102 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 102
Bahan baku yang digunakan pada pengolahan hasil samping perikanan
yaitu :
a. Kulit Ikan
Hampir sebagian besar kulit ikan dapat diolah kembali, misalnya dalam
pembuatan kerupuk kulit ikan. Sebagian besar industri pengolahan ikan hanya
mengolah jenis ikan tertentu terutama ikan dengan nilai ekonomis tinggi saja,
sehingga ketersediaan jenis kulit ikan yang diolah menjadi terbatas. Kulit ikan
yang sering dimanfaatkan antara lain kulit dari jenis ikan tenggiri, tuna, kakap,
kakap merah, pari, hiu, lele, bandeng dan belut. Karena merupakan hasil
samping, kulit ikan yang diolah wajib memenuhi standar kualitas yang baik
diantaranya masih segar (belum busuk), liat atau tidak mudah robek, ketebalan
minimal 0,5 mm serta kuat
b. Hati Ikan
Hati ikan digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan minyak hati
ikan. Proses pengolahan minyak hati ikan haruslah menggunakan hati ikan yang
masih dalam keadaan segar dan tidak busuk. Penggunaan hati ikan dengan
kualitas yang tidak layak atau rendah akan menghasilkan minyak dengan kualitas
yang rendah pula. Hati ikan yang digunakan biasanya berasal dari hasil samping
industri pengalengan, diantaranya hati ikan dari jenis ikan cucut/ hiu, ikan pari,
atau kadang-kadang hati ikan tuna. Ikan cucut dikenal memiliki kandungan
vitamin A yang tinggi. Namun ternyata, hanya jenis cucut permukaan yang
mengandung minyak dengan kadar vitamin A yang tinggi.
c. Kepala Ikan/udang, Jeroan Ikan dan Tulang Ikan.
Bagian kepala (ikan dan udang), kulit udang atau kepiting, jeroan ikan dan
tulang ikan merupakan limbah dari industri filet ikan, industri pengolahan surimi
dan industri pengalengan ikan. Bahan baku kepala ikan/ udang, jeroan ikan dan
tulang ikan dalam pengolahan produk hasil samping harus berasal dari ikan yang
segar, belum lama disimpan dan tidak terdapat kerusakan baik secara fisik,
mekanis ataupun biologis. Hal ini bertujuan agar proses pengolahan terhindar
dari kontaminasi sehingga menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi.
109