Page 107 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 107
1. Identifikasi Jenis Rumput Laut
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi
rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton pada tahun 2021. Sulawesi Selatan
menjadi daerah yang memproduksi rumput laut terbanyak di Indonesia, yakni
3,79 juta ton atau 41,55% dari totalnya secara nasional. Sebagai daerah
penghasil rumput laut terbanyak di Indonesia, mampu mengungguli daerah
penghasil rumput lainnya, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara.
Rumput laut atau seawead merupakan salah satu tumbuhan laut yang
tergolong dalam makro alga benthic atau benthic algae yang banyak hidup
melekat di dasar perairan. Rumput laut tidak mempunyai akar, batang, maupun
daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut talus. Bentuk talus
rumput laut bermacam-macam, ada yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng,
bulat seperti kantong, rambut, dan lain sebagainya. Rumput laut tergolong
tanaman berderajat rendah dan hidup di dasar samudra yang dapat tertembus
cahaya matahari. Husni, A., & Budhiyanti, S. A. (2021).
Klasifikasi rumput laut berdasarkan macam klorofil dan kandungan pigmen
terdiri atas 4 divisi, yakni rumput laut hijau (Chlorophyta), rumput laut merah
(Rhodophyta), rumput laut cokelat (Phaeophyta), dan rumput laut pirang
(Chrysophyta) (Simpson, 2006). Karakteristik rumput laut pada masing-masing
kelas dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel. 7.5 Karakteristik rumput pada masing-masing kelompok
Jenis Rumput Zat Penyusun
Pigmen Habitat
Laut Dinding Sel
Klorofil-a, klorofil-b, dan
Hijau karotenoid (siponaksantin, Air asin, air
Selulosa
(Chlorophyta) siponein, lutein, violaksantin, tawar
dan zeaksantin)
CaCO, (kalsium
karbonat, selulosa,
Klorofil-a, klorofil-d, dan dan produk
Merah Laut, sedikit
(Rhodophyta) fikobiliprotein (fikoeritrin dan fotosintetik berupa di air tawar
fikosianin) karagenan, agar,
fulselaran, dan
porpiran)
115