Page 112 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 112
a. Rumput laut E. cottonii direndam dalam air selama 30 menit, kemudian
dibilas dan ditiriskan.
b. E. cottonii dipotong-potong sepanjang 2-4 cm.
c. Timbang E. cottonii 160 gr lalu diekstraksi masing-masing dengan suhu 70-
80°C selama 20 menit dengan KOH konsentrasi 0,3 N menggunakan
perbandingan pelarut dan bahan baku 5:1.
d. Ampas E. cottonii yang telah diekstraksi dicuci dengan air.
e. Karagenan yang terbentuk dikeringkan di oven pada suhu 60°C sampai berat
konstan lalu hasilnya diuji dengan SNI 01-2891-1992 tentang uji makanan
dan menyelaraskan hasil yang didapat dengan standar baku karagenan
berdasarkan Food Agriculture Organization (FAO), Food Chemicals Codex
(FCC), dan European Economic Community (EEC).
f. E. cottonii yang telah kering digiling hingga menghasilkan serbuk tepung.
Pembuatan karagenan dapat juga dilihat melalui video berikut ini.
2) Agar
Jenis rumput laut gracilaria banyak digunakan sebagai bahan baku
pembuatan agar. (Santika, L. G., & Ma'ruf, W. F. 2014). Agar-agar terbuat dari
olahan rumput laut atau alga yang sering ditemukan dalam bentuk bubuk. Dalam
proses olahannya dapat menjadi beragam makanan seperti jeli, saus, hingga
permen. Pada industri makanan, agar-agar digunakan untuk meningkatkan
viskositas sup dan saus, serta dalam pembuatan fruit jelly. (Dewi, R. 2012).
Dapat juga sebagai pengganti gelatin yang populer di kalangan vegan dan
vegetarian. Dipercaya memiliki banyak kandungan serat, ditambah beragam zat
gizi mikro, termasuk mangan, magnesium, folat, dan zat besi. Agar-agar juga
kaya nutrisi dan metabolisme yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh.
120