Page 15 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 15
c. Penimbunan (Ihtikar)
Penimbunan secara mutlak dilarang dan hukumnya haram. Dalam Hadist
yang diriwayatkan Muslim dari Sa‟ad bin al-Musaib dari Ma‟mar bin
Abdullah al-Adawi, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak akan
melakukan penimbunan kecuali orang yang salah.” Penimbunan adalah
mengumpulkan barang-barang untuk suatu masa dimana barang menjadi
langka sehingga harga barang melonjak tinggi. Tindakan ini tentu saja
merupakan kesengajaan dan merupakan tindakan sangat merugikan orang
lain.
d. Pematokan Harga
Pematokan harga hukumnya haram dimana pematokan harga tersebut
merupakan salah satu bentuk kedzaliman. Pematokan harga dapat
dilakukan oleh penguasa, pejabat, konglomerat, anggota parlemen ataupun
masyarakat biasa. Pelarangan pematokan barang tersebut berlaku umum
untuk segalla jenis barang. Dampak negatifdari tindakan tersebut adalah
munculnya pasar gelap dimana orang-orang didalamnya akan melakukan
transaksi jual beli dibawah tangan yang tidak dikontrol oleh pemerintah.
Hal ini membuat harga menjadi melambung yang pada akhirnya seperti
dipatok untuk kalangan orang kaya.
D. Ijma’ (konsesus)
Ijma‟ adalah metode penggalian hukum yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan para ulamauntuk membahas satu masalah secara bersama-sama.
10
Hasil diputuskan dalam perkumpulan tersebut menjadi hukum. Contoh dari
hasil Ijma‟ ini adalah kasus SDSB yang diputuskan haram setelah para ulama
mengadakan konsensus.
Contoh Ijma’ adalah : hukum mengkonsumsi ganja atau sabu-sabu, atau
sejenis minuman yang memabukkan. Didalam AL-Qur‟an Allah hanya
menjelaskan tentang larangan meminumminuman khamar. Sebagaimana firman
Allah SWT : ”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamr,
berjudi (berkorban untuk) berhala,mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
10
Amad Azhar Basyir, asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam) (Yogyakarta: UH Press, 1982), hlm.3