Page 55 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 55

4.  Dalam  pengelolaan  arus  modal  asing,  BI  harus  memiliki  rumusan  yang

                           mengutamakan kepentingan ekonomi nasional.
                       5.  Meningkatkan dan memperkuat peranan BI dalam pengelolaan dan pengendalian

                           inflasi baik di pusat maupun daerah, dengan membentuk direktorat pengendalian
                           inflasi.

                       6.  Memperkuat koordinasi antara BI dan pemerintah terkait pengelolaan perubahan
                           nilai tukar dan tekanan nilai tukar terhadap beban fiskal negara.

                       7.  Dalam hal menilai kinerja Dewan Gubernur, BI harus memiliki dan menetapkan

                           Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk masing-masing anggota Dewan Gubernur.
                       8.  Kebijakan  moneter  dan  makroprudensial  yang  dijalankan  oleh  BI  berpihak

                           kepada pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah.

                       9.  Mengoptimalkan upaya menarik devisa hasil ekspor untuk masuk ke perbankan
                           dalam negeri melalui optimalisasi kebijakan DHE maupun instrumen kebijakan

                           lainnya, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian nasional.





                    PERKEMBANGAN BANK SENTRAL ISLAM
                         Negara  Indonesia  merupakan  negara  dengan  penduduk  beragama  Islam  terbesar

                    saat ini. Sudah sepatutnya menginginkan sebuah system yang berlandaskan ke Islaman

                    (syariah),  terutama  di  bidang  perekonomian  atau  bisa  dibilang  menginginkan  adanya
                    lembaga  keuangan  yang  berbasis  syariah.  Dalam  artian,  system  keuangan  yang

                    berlandaskan dari prinsip-prinsip serta nilai dari ajaran agama Islam. Secara sederhana,
                    perbankan  syariah  atau  biasa  dikenal  sebagai  perbankan  Islam.  Dimana  dalam

                    pelaksanaannya  memiliki  landasan  hukum  yang  sesuai  syariat  Islam.  Salah  satunya

                    adalah  perbankan  syariah  tidak  mengenal  adanya  "bunga  pinjaman"  atau  interest  rate.
                    Sehingga dalam operasionalnya, perbankan syariah menerapkan "sistem bagi hasil" atau

                    nisbah.
                         Sistem  bagi  hasil  yang  dilakukakan  bank  syariah  adalah  dengan  profit  sharing,

                    yakni membagi keuntungan bersih dari usaha atau investai yang sudah dijalankan. Awal
                    mula keuangan Islam di Indonesia dipelopori dari sektor perbankan.  Dalam hal ini sudah

                    dimulai sejak tahun 1983 dimana pemerintah Indonesia berencana menerapkan system

                    bagi  hasil  dalam  perkreditan  hal  ini  merupakan  konsep  dari  perbankan  syariah.
                    Kemudian pada tahun 1980, muncul sejumlah inisiatif mengenai pendirian bank Islam
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60