Page 58 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 58
BAB VI
BANK SYARIAH
KONSEP DASAR BANK SYARIAH
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa bank lainnya. Sedang lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak
dibidang keuangan, dimana kegiatannya baik hanya menghimpun dana atau hanya
menyalurkan dana atau keduanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan
meliputi 3 kegiatan utama yaitu : Menghimpun dana, Menyalurkan dana, Memberikan
jasa lainnya.
Dalam perbankan konvensional, keuntungan diperoleh dari bunga serta biaya-biaya
administrasi dan jasa yang ditawarkan. Sedangkan pada perbankan syariah tidak
beroperasi dengan mengandalkan pada bunga. Bank syariah sendiri adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam
lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip syariah Islam. Menurut Syafi‟I Antonio dan Karnaen Perwataatmadja,
membedakan antara bank Islam dan bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam
yaitu bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Alquran
dan bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang operasinya
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam. Khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalat secara Islam melakukan kegiatan ekonomi adalah merupakan tabiat
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kegiatan itu ia memperoleh rizki,
dan dengan rizki ia dapat melangsungkan kehidupannya.
Bagi orang Islam, Al Qur‟an adalah petunjuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang berkebenaran absolute. Sunnah Rasulullah Muhammad SAW berfungsi
menjelaskan kandungan Al Qur‟an. Terdapat banyak ayat Al Qur‟an dan hadits Nabi
yang merangsang manusia untuk rajin bekerja dan mencela orang menjadi pemalas.
Tetapi tidak setiap kegiatan ekonomi dibenarkan oleh Al Qur‟an. Apabila kegiatan itu
punya watak yang merugikan banyak orang dan menguntungkan sebagian kecil orang
pasti akan ditolak seperti halnya riba.