Page 104 - E-Modul Evaluasi Pembelajaran Sesuai Kurikulum Merdeka Berintegrasi Nilai-Nilai Ke- Islaman
P. 104
sekolah asalnya, apakah ia pernah tinggal kelas, apakah ia pernah
meraih kejuaraan sebagai siswa berprestasi di sekolahnya, apakah ia
memiliki keterampilan khas dan pernah meraih atau mendapatkan
penghargaan karena keterampilan yang dimilikinya itu, apakah yang
bersangkutan pernah menderita penyakit serius, jenis penyakit serius
yang pernah diderita, berapa lama dirawat dirumah sakit, dan
sebagainya. Dokumentasi-dokumentasi seperti dijelaskan diatas dapat
direkam melalui sebuah dokumen berbentuk formulir atau blangko isian,
yang harus diisi pada saat peserta didik untuk pertama kalinya diterima
sebagai siswa di sekolah yang bersangkutan (Sudijono, 1995: 75-91).
2. Skala yang dipakai dalam penilaian non-tes
Adapun skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, antara lain:
a. Skala Likert
Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima
respon yang menunjukkan tingkatan. Misalnya, seperti dibawah ini:
SS = sangat setuju
S = setuju
TB = tidak berpendapat
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
b. Skala pilihan ganda
Skala ini bentuknya seperti soal bentuk pilihan ganda, yaitu suatu
pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat.
Contoh:
Dalam suatu upacara bendera:
a. Setiap peserta harus dengan khidmat mengikuti jalannya upacara
tampa kecuali.
b. Peserta diperbolehkan berbicara asal dalam batas-batas tertentu
dan tidak mengganggu jalannya upacara.
c. Dalam keadaan terpaksa peserta boleh berbicara tetapi hanya
dengan berbisik.
d. Peserta boleh (merdeka) berbicara asal tertib.
Skala seperti ini dikembangkan oleh Inkels, seorang ahli penilaian
di Stanford University.