Page 34 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 34
28 Metodologi Latihan Olahraga
pengajaran khusus dapat terjadi, kegiatan awal harus memperhatikan perkembangan
multilateral dalam upaya untuk mem-peroleh dasar-dasar yang diperlukan. Sejumlah
perubahan yang terjadi melalui latihan selalu saling ketergantungan. Suatu latihan,
memperhatikan pembawaan dan ke-butuhan gerak selalu memerlukan keselarasan
beberapa sistem, semua macam kemampuan gerak, dan sifat psikologis. Akibatnya,
pada awal tingkat latihan atlet, pelatih harus memperhatikan pendekatan langsung
kearah perkembangan fungsional yang cocok dengan tubuh.
Prinsip multilateral akan digunakan pada latihan anak-anak dan junior. Tetapi,
perkembangan multilateral secara tidak langsung atlet akan menghabiskan semua
waktu latihannya hanya untuk program tersebut. Pelatih terlibat dalam semua olahraga
dapat memikirkan kelayakan dan pentingnya prinsip ini. Tetapi, harapan dari
perkembangan multilateral dalam program latihan menjadikan banyak jenis olahraga
dan kegembiraan melalui permainan, dan ini mengurangi kemungkinan rasa bosan
(Bompa: 1994).
Prinsip Pulih Asal (recovery).
Pada waktu menyusun program latihan yang menyeluruh harus mencantumkan
waktu pemulihan yang cukup. Apabila tidak memperhatikan waktu pemulihan ini,
maka atlet akan mengalami kelelahan yang luar biasa dan berakibat pada sangat
menurunnya penampilan. Jika pelatih memaksakan memberi latihan yang sangat berat
pada program latihan untuk beberapa waktu yang berurutan tanpa memberi
kesempatan istirahat, maka kemungkinan terjadinya kelelahan hebat (overtraining)
atau terjadinya cedera. Program latihan sebaiknya disusun berselang-seling antara
latihan berat dan latihan ringan. Latihan berat hanya dua hari sekali diselingi dengan
latihan ringan.
Pendapat Rushall dan Pyke (1990) dikemukakan bahwa faktor paling penting
yang mempengaruhi status kesehatan atlet adalah pemilihan rangsangan beban
bertambah dengan waktu pulih asal yang cukup diantara setiap melakukan latihan.
Setelah rangsangan latihan berhenti, tubuh berusaha pulih asal untuk mengembalikan
sumber energi yang telah berkurang dan memperbaiki kerusakan fisik yang telah
terjadi selama melakukan kegiatan latihan. Kent (1994) menjelaskan bahwa pulih asal
adalah proses pemulihan kembali glikogen otot dan cadangan phospagen,
28