Page 55 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 55
Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang 49
Koordinasi adalah kemampuan gerak tubuh yang sangat kompleks, sangat eratt
kaitannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan kelenturan. Koordinasi adalah
faktor penting yang menentukan, tidak hanya perolehan dan kesempurnaan teknik dan
taktik, tetapi juga untuk diterapkan dalam keadaan yang tidak menguntungkan yang
terjadi, seperti kondisi lapangan, alat-alat dan perlengkapan, penerangan, kondisi
iklim dan cuaca, dan lawan bertanding. (Bompa: 1994)
Tingkat kemampuan koordinasi mencerminkan kemampuan untuk melakukan
gerakan dengan berbagai tingkat kesulitan dan kecepatan, dengan sangat teliti dan
efisien, dan sesuai dengan tujuan khusus latihan. Koordinasi juga memperhatikan
bahwa atlet yang mempunyai koordinasi yang baik, tidak hanya dapat melakukan
keterampilan dengan sempurna, tetapi juga dengan cepat memecahkan masalah dalam
kegiatan latihan terhadap suatu yang tidak diharapkan. (Bompa: 1994).
Bompa (1994) mengemukakan beberapa metode latihan koordinasi sebagai
berikut. 1) Latihan dengan sikap permulaan yang tidak biasa dilakukan. Contoh:
berbagai latihan lompat (jauh atau tinggi) ke samping atau ke belakang. 2) Melakukan
keterampilan menggunakan anggota badan yang berlawanan, atau sikap yang tidak
biasa. Contoh: melempar cakram, mengambil dan melempar dengan tangan yang
berlawanan, (tangan kiri), menendang bola atau menggiring bola menggunakan tangan
yang berlawanan. 3) Melakukan gerakan dengan kecepatan atau irama yang berganti-
ganti. Contoh: menambah tampo latihan secara progresif, berbagai tempo latihan. 4)
Melakukan gerakan dengan ruang gerak yang terbatas. Contoh: mengurangi ruang
gerak bermain pada olahraga beregu. 5) Mengubah-ubah bagian teknik atau
keterampilan. Contoh: melakukan lompatan dengan teknik yang tidak umum,
melakukan teknik melompat di atas alat-alat atau suatu rintangan. 6) Menambah
kesulitan latihan dengan melakukan gerakan tambahan. Contoh: berbagai latihan lari
ulak-alik atau beranting menggunakan bermacam-macam alat, benda atau bentuk
kegiatan. 7) Menggabungkan keterampilan-keterampilan yang baru dikenal. Contoh:
senam, bermain dengan menggunakan keterampilan yang baru. 8) Menambah lawan
atau beban sebagai pasangan. Contoh: menggunakan berbagai skema taktik melawan
team yang jumlah pemainnya ditambah. 9) Membuat kreasi kondisi gerakan yang tidak
biasa. Contoh: berlari di lapangan yang berbeda-beda, berenang pada air mengalir,
melakukan latihan keterampilan dengan memakai rompi yang berat, atau bermain