Page 53 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 53
Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang 47
dalam sikap berdiri tegak atau dalam sikap telentang dengan kedua lengan berada di
samping badan. Keseimbangan mempunyai berbagai tingkatan yang tergantung
beberapa faktor. (1) Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu. Semakin
luas dasar menumpu, semakin stabil. Untuk memperoleh stabilitas tinggi, harus
memperluas dasar menumpu. Untuk memperoleh stabilitas rendah, harus
mempersempit dasar menumpu. Contoh, berdiri sikap kuda-kuda lebih stabil dibanding
berdiri dua kaki, apalagi berdiri satu kaki. (2) Stabilitas berbanding lurus dengan
besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat badan ke tepi alas yang searah dengan
gerakan. Contoh, start lari jarak pendek (jongkok) pada aba-aba ―bersedia‖, proyeksi
berat badan jatuh di tengah-tengah dasar menumpu, yaitu tumpuan lutut/kaki dan dua
tangan; pada aba-aba ―siap‖, proyeksi jatuhnya titik berat badan di pindah mendekati
tumpuan dua tangan; tumpuan dua tangan merupakan tepi alas yang searah dengan
gerakan lari. (3) Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan. Semakin berat
semakin stabil, semakin ringan semakin labil. (4) Stabilitas berbanding terbalik dengan
besarnya jarak antara titik berat badan dengan dasar penumpu. Berdiri dengan
mengangkat kedua lengan ke atas, berarti titik berat badan naik ke atas daripada saat
berdiri biasa. (5) Untuk memperoleh stabilitas maka titik berat badan harus jatuh di
dalam bidang dasar menumpu. (6) Gaya geser: semakin besar gaya geser, semakin
besar pula stabilitas. (7) Letak segmen-segmen badan (anggota badan). (8) Penglihatan
dan faktor-faktor psikologis. (9) Faktor fisiologis: pusat pengatur keseimbangan
(medulla oblongata) di otak kecil.
Ketepatan
Ketepatan menurut Suharno (1985) adalah kemampuan seseorang untuk
mengarahkan sesuatu gerak ke suatu sasaran sesuai dengan tujuan. Definisi Kent
(1994), ketepatan adalah melakukan gerakan tanpa membuat kesalahan. Ketepatan
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan koordinasi gerakan, ketajaman
indera, penguasaan teknik, kecepatan dan kekuatan gerakan, ketelitian dan perasaan
atlet, jauh dan besar kecilnya sasaran. Cara mengembangkan ketepatan ialah dengan
latihan mengulang-ulang gerakan dengan frekuensi (repetisi) latihan yang banyak,
meningkatkan kecepatan gerakan, menambah jauh sasaran atau memperkecil sasaran.