Page 32 - flipbook fluida statis-dikonversi
P. 32
P. Satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Perancis, almahrum Jean
Louis Marie Poiseuille (baca : pwa-zoo-yuh).
-1
2
1 poise = 1 dyn . s/cm = 10 N.s/m 2
o
Fluida Temperatur ( Koofisien
C) Viskositas
Air 0 1,8 x 10
-3
20 1,0 x 10
-3
60 0,65 x 10
-3
100 0,3 x 10
-3
Darah 37 4,0 x 10
-3
(keseluruhan)
Plasma Darah 37 1,5 x 10
-3
Ethyl alkohol 20 1,2 x 10
-3
Oli mesin (SAE 10) 30 200 x 10
-3
-3
Gliserin 0 10.000 x 10
-3
20 1500 x 10
60 81 x 10
-3
Udara 20 0,018 x 10
-3
Hidrogen 0 0,009 x 10
-3
Uap air 100 0,013 x 10
-3
S. Persamaan Poiseuille
Sebelumnya kita sudah mempelajari konsep2 viskositas dan menurunkan
persamaan koofisien viskositas. Pada kesempatan ini akan berkenalan dengan persamaan
Poiseuille. Disebut persamaan Poiseuille, karena persamaan ini ditemukan oleh almahrum
Jean Louis Marie Poiseuille (1799-1869).
Seperti yang dijelaskan di awal tulisan ini, setiap fluida bisa kita anggap sebagai fluida
ideal. Fluida ideal tidak mempunyai viskositas alias kekentalan. Jika kita mengandaikan
suatu fluida ideal mengalir dalam sebuah pipa, setiap bagian fluida tersebut bergerak dengan
laju (v) yang sama. Berbeda dengan fluida ideal, fluida riil alias fluida yang kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari mempunyai viskositas. Karena mempunyai viskositas, maka
ketika mengalir dalam sebuah pipa, misalnya, laju setiap bagian fluida berbeda-beda.
Lapisan fluida yang berada tengah-tengah bergerak lebih cepat (v besar), sebaliknya lapisan
fluida yang nempel dengan pipa tidak bergerak alias diam (v = 0). Jadi dari tengah ke pinggir
pipa, setiap bagian fluida tersebut bergerak dengan laju yang berbeda-beda. amati
gambar di bawah ini
32