Page 26 - E-Modul Pengayaan Larutan elektrolit nonelektrolit
P. 26

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
   LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT








                 5. Teori Disosiasi Elektrolit


                         Menurut  Arrchenius  (1887)  mengemukakakan  bahwa  molekul-molekum  elektrolit  apabila
             dilarutkan dalam air akan terdisosiasi menjadi atom-atom atau gugus-gugus atom yang bermuatan.
             Disosiasi ini merupakan proses reaksi bolak-balik (reversible) dengan derajat disosiasi nya yang
             berbeda-beda  menurut  derajat  pengenceran.  Pada  larutan  yang  sangat  encer  akan  terdisosiasi

             sempurna untuk semua elektrolit.
                          Oleh  karena  itu  disosiasi  elektrolit  (ionisasi)  senyawa-senyawa  boleh  dinyatakan  dengan
              persamaan berikut:
                         +
              NaCl ⇌ Na + Cl  -
                         +
              CaCl  ⇌ Ca  + 2Cl -
                  2
                    Larutan bersifat netral. sedangkan ion-ion membawa muatan positif atau negatif. Jumlah total
              muatan positif sama dengan jumlah total muatan negatif dalam suatu larutan. Sedangkan jumlah
              muatan yang dibawa oleh sebuah ion sama dengan valensi atom.
                          Fenomena  elektrolitis  juga  dapat  diterangkan  dengan  sederhana  atas  dasar  teori  disosiasi

              elektrolisis.  Konduktans  (daya  hantar)  larutan  elektrolit  disebabkan  oleh  adanya  ion  (partikel
              bermuatan)  dalam  larutan  yang  billa  dialiri  arus  listrik  akan  mengarah  ke  elektroda  yang
              muatannya  berlawanan  karena  adanya  gaya  elektrostatik.  Dalam  hal  ini  elektron-elektron
              dilepaskan oleh ion-ion anoda dan diserap oleh ion-ion pada katoda.



                  6. Derajat Disosiasi Elektrolit Kuat dan Lemah


                     Disosiasi elektorlit bersifat bolak-balik (reversibel) dan sejauh mana proses disosiasi ini dapat

               terjadi tergantung dari konsentrasi. Derajat disosiasi (α) adalah sama dengan fraksi molekul yang
               benar-benar berdisosiasi.
                    Jumlah  molekul-molekul yang terdisosiasi
               α =
                         Jumlah  total molekul-molekul
                     Nilai α dapat berubah-ubah antar 0 sampai 1. Jika α=0 berarti tidak terjadi proses disosiasi,
               sedangkan jika α=1 proses disosiasi terjadi dengan sempurna. Derajat disosiasi dapat ditentukan

               dengan metode eksperimen. Teknik-teknik krioskopik didasarkan atas pengukuran titik beku, dan
               teknik-teknik  ebulioskopik  didasarkan  atas  kenaikan  titik  didih.  Jika  terdapat  1  mol  elektrolit
               dilarutkan dan derajat ionisasinya adalah α, maka kita dapat menghitung jumlah total partikel (ion
               beserta molekul yang terdisosiasi) dengan rumus Van't Hoff sebagai berikut:

                   i = nα + 1 - α = 1 + (n-1)α
               Keterangan :
                   nα = jumlah ion (permolekul)
                   1-α= jumlah molekul yang tak terdisosiasi

               Oleh karena itu derajat ionisasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
                      i - 1
                 α =
                      n - 1


   Modul pengayaan larutan elektrolit dan nonelektrolit - KELAS X                                                26
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31