Page 44 - Modul Mengelola Induk Ikan1
P. 44
2. Seleksi Induk Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei)
Udang vanamei habitat aslinya dari Amerika, masuk ke Indonesia tahun 2001 dan
produksi benur pada kegiatan pembenihan mulai tahun 2003. Faktor-faktor yang
membedakan dengan udang windu adalah : 1) sangat diminati pasar Amerika; 2) lebih tahan
terhadap penyakit dibanding udang yang lain; 3) pertumbuhan lebih cepat dalam budidaya; 4)
mempunyai toleransi yang lebar terhadap kondisi lingkungan.
Gambar 21. Morfologi uadang vanamei
Udang vanamei bentina tumbuh lebih cepat dari udang jantan. Ukuran calon unduk
betina lebih dari 40 gram dan udang jantang lebih dari 35 gram. Udang betina yang ideal
digunakan untuk pembenihan berukuran 40-50 gram. Sedangkan ukuran panjang tubuh udang
betina 20 – 25 cm (diukur mulai dari ujung telson hingga pangkal mata atau panjang standar).
Sedangkan induk jantan berukuran sedang memiliki panjang tubuh 15 – 20 cm.
Organ reproduksi udang vanamei betina terdiri sepasang ovarium, oviduk, lubang
genetal dan telikum. Ovarium berbentuk tubular, simetrik bilateral, terletak dibagian ventral
hingga rongga dada dan berkembang ke arah posterior hingga organ genital eksternal.
Telikum berfungsi sebagai tempat untuk menampung sperma yang akan dilepaskan pada saat
pemijahan dan terletak antara pangkal kaki jalan ke-4 dan ke-5. Udang jantan memiliki organ
reproduksi yang terdiri testes, vasadefrensia, petasma dan apendik maskulin. Petasma terletak
pada pangkal kaki renang pertama.
Aklimatisasi Induk Udang Vanamei
Sebelum ditebar di bak pemijahan kantong plastic diapungkan terlebih dahulu selama
30 menit dan diberi aerasi. Apabila sudah ada bintik-bintik air di dalam plastic dan suhu dan
salinitas antara di luar plastic sama dengan di dalam plastic maka induk dapat dilepas dalam
Modul Mengelola Induk Ikan 37