Page 132 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 132

Perluasan perang di berbagai daerah
                 Perlawanan Pangeran Diponegoro terus meningkat. Beberapa pos pertahanan
                 Belanda dapat dikuasai. Pergerakan pasukan Pangeran Diponegoro meluas ke
                 daerah Banyumas, Kedu, Pekalongan, Semarang dan Rembang. Kemudian ke
                 arah timur meluas ke Madiun, Magetan, Kediri dan sekitarnya. Perang yang
                 dikobarkan oleh Pangeran Diponegoro mampu menggerakkan kekuatan di
                 seluruh  Jawa. Oleh  karena itu,  Perang Diponegoro sering  dikenal  dengan
                 Perang  Jawa.  Semua  kekuatan  dari  rakyat,  bangsawan,  dan  para  ulama
                 bergerak untuk melawan kekejaman Belanda.


                 Menghadapi  perlawanan  Diponegoro  yang  terus  meluas  itu,  Belanda
                 berusaha meningkatkan kekuatannya. Beberapa komandan tempur dikirim
                 ke berbagai daerah pertempuran. Misalnya Letkol Clurens dikirim ke Tegal
                 dan  Pekalongan,  kemudian  Letkol  Diell  ke  Banyumas.  Jenderal  de  Kock
                 sebagai  pemimpin  perang  Belanda  berusaha  meningkatkan  kekuatannya.
                 Untuk  menambah  kekuatan  Belanda,  juga  didatangkan  bantuan  tentara
                 Belanda dari Sumatera Barat.
                 »    Kamu tentu ingat peristiwa apa yang terjadi di Sumatera Barat


                       pada tahun 1825 – 1830. Peristiwa apa itu?


                 Belanda berusaha menghancurkan pos-pos pertahanan pasukan Pangeran
                 Diponegoro.  Sasaran  pertama  Belanda  yaitu  pos  pertahanan  Pangeran
                 Diponegoro  di  Gua  Selarong.  Tanggal  4  Oktober  1825  pasukan  Belanda
                 menyerang pos tersebut. Namun, ternyata pos Gua Selarong sudah kosong.
                 Ini memang sebagai bagian strategi Pangeran Diponegoro. Pos pertahanan
                 Diponegoro  sudah  dipindahkan  ke  Dekso  di  bawah  pimpinan  Ali  Basyah
                 Sentot Prawirodirjo. Pada tahun 1826 pasukan Ali Basyah Sentot Prawirodirjo
                 ini  berhasil  mengalahkan  tentara  Belanda  di  daerah-daerah  bagian  barat
                 (Kulon  Progo  dan  sekitarnya).  Sementara  itu,  di  Gunung  Kidul  pasukan
                 Diponegoro  yang  dipimpin  oleh  Pangeran  Singosari  juga  mendapatkan
                 berbagai  kemenangan.  Benteng  pertahanan  Belanda  di  Prambanan  juga
                 berhasil diserang oleh pasukan Diponegoro di bawah pimpinan Tumenggung
                 Suronegoro. Plered sebagai pos pertahanan Diponegoro juga sering mendapat
                 serangan Belanda. Meskipun demikian, Plered masih dapat dipertahankan
                 oleh pasukan Diponegoro di bawah Kertopengalasan.












                 124    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137