Page 192 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 192

Kritikan itu mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Beberapa kelompok
                 yang  sependapat  dengan  Van  Deventer  mengungkapkan  perlunya  suatu
                 kewajiban moral bagi Belanda untuk memberikan balas budi. Keuntungan
                 yang didapat dari hasil ekploitasi di tanah Hindia harus dikembalikan. Untuk
                 itulah perlu dilakukan perbaikan kesejahteraan penduduk melalui berbagai
                 bidang kehidupan, pendidikan, dan besarnya partisipasi masyarakat dalam
                 mengurus  pemerintahan.  Kritik-kritik  itu  mendapat  perhatian  serius  dari
                 pemerintah  Belanda.  Ratu  Wilhelmina  kemudian  mengeluarkan  suatu
                 kebijakan  baru  bagi  masyarakat  Hindia  Belanda  yaitu  meningkatkan
                 kesejahteraan rakyat. Kebijakan baru itu adalah Politik Etis.

                 Awal  abad  ke-20,  politik  kolonial  memasuki  babak  baru,  yaitu  era  Politik
                 Etis,  yang  dipimpin  oleh  Menteri  Jajahan  Alexander  W.F.  Idenburg  yang
                 kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1909-1916). Ada tiga
                 program Politik Etis, yaitu irigasi, edukasi, dan transmigrasi. Adanya Politik
                 Etis membawa pengaruh besar terhadap perubahan arah kebijakan politik
                 negeri Belanda atas negeri jajahan. Pada era itu pula muncul simbol baru
                 yaitu “kemajuan”. Dunia mulai bergerak dan berbagai kehidupanpun mulai
                 mengalami  perubahan.  Pembangunan  infrastruktur  mulai  diperhatikan
                 dengan adanya jalur kereta api Jawa-Madura. Di Batavia lambang kemajuan
                 ditunjukkan dengan adanya trem listrik yang mulai beroperasi pada awal masa
                 itu. Dalam bidang pertanian pemerintah kolonial memberikan perhatiannya
                 pada  bidang  pemenuhan  kebutuhan  pangan  dengan  membangun  irigasi.
                 Di samping itu, pemerintah juga melakukan emigrasi sebagai tenaga kerja
                 murah di perkebunan-perkebunan daerah di Sumatera.


                 Zaman  kemajuan  ditandai  dengan  adanya  surat-surat  R.A.  Kartini  kepada
                 sahabatnya  Ny.  R.M.  Abendanon  di  Belanda,  yang  merupakan  inspirasi
                 bagi kaum etis pada saat itu. Semangat era etis adalah kemajuan menuju
                 modernitas.  Perluasan  pendidikan  gaya  Barat  sebagai  model  pendidikan
                 modern merupakan tanda resmi dari bentuk Politik Etis itu. Pendidikan itu
                 hanya saja menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh negara, tetapi
                 juga pada sektor swasta Belanda.



                 » Benarkah R.A. Kartini memiliki peran penting dalam menginspirasi
                       era kemajuan dan perluasan pendidikan di Indonesia. Coba berikan
                       penjelasan secara kritis.









                 184    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197