Page 81 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 81

makna  yang  akan  disampaikan  secara  langsung  dapat diterima.  Proses
     inilah yang  terjadi pada peribahasa,  terutama peribahasa Jawa.

     4.6 Konsep Perilaku Manusia Jawa
        Proses  hubungan  antarmanusia  inilah  yang  membentuk  perilaku
     manusia.  Perilaku  merupakan  reaksi  diri  manusia  yang  terujud  dalam
     sikap,  ucapan, dan tindakan.
        Dalam kehidupan manusia Jawa banyak yang sering terkecoh dengan
     perilakunya  sendiri.  Dalam  hal  ini  untuk  mengerti  keutuhan  manusia,
     yang perlu diperhatikan bukan sekadar perilakunya, tetapi juga sifat dan
     watak manusia tersebut.
        Dalam konsepsi manusia Jawa,  perilaku manusia Jawa tampak dari
     orientasinya pada budaya  Jawa.  Dalam  hal  ini,  manusia  menempatkan
    jagad gedhe  sebagai  bubyek pembentuk perilaku tersebut.  Lingkungan
    antarmanusia  di  masyarakatlah  yang  menentukan  perilaku  manusia  itu
     menjadi baik dan buruk secara normatif.
        Dalam buku Kepribadian dan  Perubahannya (Brouwer,  1979:  83),
     perilaku ditempatkan pada unsur terluar yang perlu diperhatikan secara
     seksama sebagai pembentuk kepribadian manusia.  Perilaku manusia  ini
     tidak saja dapat diperhatikan dari unsur hubungannya dengan dunia luar
    secara dengan  norma,  agama,  sosial,  dan ekonomi.  Namun,  perlu juga
    diperhatikan dari unsur-unsur pembentuknya secara konkrit.
        Unsur  pembentuk perilaku  yang  paling  nyata adalah  tata-tuturnya.
    Tata-tutur  atau  ucapan  manusia  itu  sangat  mempengaruhi  sikap  dan
     tindakan  manusia.  Kalau  tata-tuturnya  kasar,  tindakan  yang  ditimbul-
     kannya juga kasar,  begitu juga sebaliknya.
        Dalam  pola  tata-tutur  ini  kemudian  banyak  ungkapan  yang  mem-
    pengaruhi  dan membentuk kepribadian manusia.  Ungkapan dalam tata-
    tutur itu tiada lain adalah peribahasa dalam konsep tuturan manusia Jawa.
        Peribahasa Jalma tan kena kinira 'manusia tidak dapat diperkirakan
    sebelumnya'  adalah ungkapan untuk menunjukkan adanya kewaspadaan
    terhadap tingkah-laku atau perilaku manusia. Sifat orang yang tampaknya
    lemah  lembut  mungkin  saja  kata-katanya  berduri.  Hal  itulah  yang  di-
    maksud  bahwa manusia itu tidak dapat diperkirakan.  Begitu juga dalam
    hubungan antarmanusia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikansecara


                                                                   73
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86