Page 84 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 84

Dalarn Jingk:ungan manusia Jawa, peribahasa yang ada tidak semua-
        nya digunakan untuk keumuman. Justru banyak peribahasa yang ada telah
        sesuai  dengan  tujuan  konsep  dasar  watak,  sifat,  dan  perilak:u  manusia.
        Makna  peribahasa Jawa ada yang  positif dan ada yang negatif menurut
        kelaziman masyarakat.  Umurnnya peribahasa yang positif digunakan se-
        baga1  teladan.  sebagai  kata k:unci  yang perlu ditiru dalarn proses  komu-
        nikasi.  Sementara itu,  peribahasa yang negatif dimanfaatkan agar pene-
        rima  informasi  peribahasa tersebut dapat bercermin dari  kondisi  dalarn
        peribahasa yang ada.
            Abrams,  ketika menuliskan buk:u  The Mirror and The Lamp (1931:
        71) menyebutkan proses kepentingan kata atau cerita yang penting  bagi
        masyarakat  bukanlah  terletak  pada  cermin  yang  selalu  digunakannya,
        tetapi lebih penting lagi adalah pantulan dari konteks kata yang dilontar-
        kan bagi  manusia atau masyarakat tersebut.
            Dari  konsep  Abrams  ini  tampak  bahwa  k:unci  persoalannya  tidak
        terletak  pada  sikap  pembentuk  kepribadian  manusianya,  tetapi  terletak
        pada  kata  kunci  yang  mengingatkan,  memacu,  dan  membentuk  kepri-
        badian manusia. Dengan demikian, peribahasa terutarna peribahasa Jawa,
        dapat  dimanfaatkan  secara  lebih  jelas  bagi  kepentingan  pembentukan
        pribadi secara lebih baik dalarn proses keumuman manusia.
            Dalam  proses  keumuman  manusia  Jawa,  peribahasa  Jawa  banyak
        yang berarti harafiah negatif. Hal ini dimaksudkan sebagai pencegah agar
        manusia  tidak  melak:ukan  hal-hal  yang  negatif.  Makna  negatif  sering
        untuk  pencegah,  sedangkan  makna  positif digunakan  sebagai  teladan.
        Selain itu,  ada peribahasa yang sesuai dengan kondisi.  Peribahasa yang
        demikian dapat diberi makna secara negatif dan dapat pula diberi makna
        secara positif, bergantung dari konteks keumuman masyarakatnya.
            Di bawah ini ditunjukkan makna peribahasa Jawa bagi manusia Jawa.
        Pertama-tama akan ditunjukkan peribahasa yang berkaitan dengan watak,
        sifat, dan kemudian yang berhubungan dengan perilak:u.  Masing-masing
        peribahasa yang berhubungan dengan watak, sifat, dan perilak:u manusia
        Jawa mempunyai makna secara positif dan negatif.  Dalarn uraian berik:ut
        ditunjukkan peribahasa yang positif dan negatif tersebut.





        76
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89