Page 88 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 88
dapat dimanfaatkan untuk harmoni, menyelesaikan masalah tanpa keke-
rasan.
15. Tepa Selira
'Segala sesuatu diukur dari dirinya sendiri'
Artinya adalah dalam bermasyarakat manusia berhubungan dengan
manusia yang lain. Dalam hubungan antarmanusia itu individu manusia
yang beragam saling mengukur diri. Kalau dalam pergaulan terdapat
watak yang berbeda, maka manusia perlu bercermin diri .
16. Tecep, teges, trengginas
'Kekua tan untuk sukses adalah berpendirian'
Artinya adalah watak yang diharapkan bagi manusia Jawa adalah
pendirian yang teguh, jelas dalam menjalani proses kehidupan, dan yang
terpenting adalah cekatan ketika menjalankan tugas. Ketiga watak terse-
but merupakan hambatan pada pembentuk sifat manusia Jawa. Watak
tidak dapat dibentuk, tetapi yang dapat dibentuk adalah sifat. Namun,
pembentukan sifat ini bergantung juga dari watak dan lingkungannya.
17. Wirapaksa
'Keberanian dari jiwa'
Artinya adalah kekuatan jiwa itu begitu besar sehingga keberanian
manusia untuk dapat melakukan sesuatu itu berasal dari jiwa manusia itu
sendiri.
5.3 Peribahasa yang Berhubungan dengan Watak Manusia secara
Negatif
Peribahasa Jawa yang berhubungan dengan watak negatif manusia
tentu dimaksudkan sebagai penangkal. Penangkal yang dimaksudkan ada-
lah jangan sampai manusia Jawa melakukan hal-hal yang negatif dalam
tataran moralitas masyarakat secara umum.
Dari peribahasa yang menunjukkan adanya watak negatif tersebut
tentu dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap dalam hubungan antar-
manusia. Dalam berkomunikasi, manusia Jawa memberitahu sesuatu yang
bersifat negatif biasanya tidak secara terus-terang. Hal ini untuk meng-
80