Page 89 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 89

hindari  adanya  bentrokan.  Manusia  Jawa  banyak  memanfaatkan  peri-
    bahasa sebagai penghalus kata,  sebagai penangkal jangan sampai  terjadi
    peristiwa negatif tersebut.
        Peribahasa Jawa yang  berisi  watak negatif antara lain seperti yang
    tersebut di bawah  ini.


    1.  Ambagaspati
        'Orang yang penaik darah'
        Makna  yang  dapat  dipetik  dari  peribahasa  ini  adalah  kias  bagi
    kemarahan. Ambagaspati merupakan perumpamaan terhadap orang yang
    sering marah.  Bagaspati adalah mahluk raksasa yang berperilaku mudah
    marah.  Marah dalam diri manusia timbul  karena watak manusia,  bukan
    karena lingkungannya saja.

    2.  Ambeguguk nguthowaton
        'Orang yang memegang pendiriannya kuat-kuat'
        Peribahasa  ini  ditujukan  kepada  orang  yang  teguh  pendirian.
    Golongan ini masuk ke dalam kelompok positif karena mempunyai pen-
    dirian.  Namun  demikian,  orang  yang  memegang  prinsip  secara  kaku
    dianggap menunjukkan watak yang negatif. Dalam konsep manusia Jawa,
    watak yang dipentingkan adalah memayu hayuning bawana 'kebersamaan
    di  dunia  dan  akhirat'.  Dengan  demikian,  kalau  ada  orang  yang  ban ya
    mempertahankan pendiriannya sendiri tanpa melihat yang lain, orang itu
    menjadi negatif.

    3.  Ambalung usu
        Artinya  adalah  orang  yang  berwatak  tidak  menentu,  lembek,  dan
    tidak punya pendirian.  Jika sedang keras,  ia  tidak mau  mengalah.  Peri-
    bahasa  tersebut  menunjukkan  watak  negatif karena  tidak  mau  meneng-
    gang  rasa.  Orang  yang  mempunyai  watak  seperti  yang  tertera  dalam
    peribahasa ini  tentu tidak menjaga harmoni kemasyarakatannya.

    4.  Ambondhan tanpa  ratu
        'Orang yang berlaku sesukanya sendiri'
        Maknanya  adalah  manusia Jawa  tidak  dapat  menaati  aturan-aturan



                                                                   81
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94