Page 86 - EBOOK_Peribahasa Jawa Sebagai Cerminan Watak Sifat dan Perilaku Manusia Jawa
P. 86
apalagi yang lelaki, pasti diharapkan kuat dan mempunyai keberanian
yang luar biasa.
5. Giri lusi, janma tan kena ingina
'Orang yang kelihatannya bodoh ternyata pandai'
6. Janma tan kena kinira kinaya ngapa
'Orang tidak dapat ditebak bagaimana batinnya'
Maknanya adalah orang sebaiknya tidak memperlihatkan kepandaian-
nya. Kepandaian bagi orang Jawa tidak perlu ditonjol-tonjolkan. Untuk
itu, lebih baik rendah hati. Dengan rendah hati, manusia tidak dapat di-
tebak kepandaiannya. Begitu juga, batin manusia, pasti sangat sulit di-
tebak. Batin dalam perilaku manusia adalah watak itu sendiri. Dengan
demikian, manusia itu wataknya tidak dapat diperkirakannya sebelumnya.
7. Hyang kalingga surya
'Orang yang bijaksana memberi terang kepada khalayak'
Maknanya adalah harapan bagi manusia Jawa supaya menjadi orang
yang bijaksana. Manusia bijaksana merupakan tuntutan untuk dapat hidup
tenang di lingkungannya. Peribahasa ini mengumpamakan kebijaksanaan
yang lebih dapat memancar di lingkungan yang lain.
8. Katon cepaka sawakul
'Seperti bunga satu bakul'
Peribahasa ini digunakan untuk mengumpamakan kebaikan orang.
Kebaikan bukan sekadar perilaku dan sifatnya, tetapi juga wataknya baik.
Orang yang demikian disukai oleh lingkungannya.
9. Mulat sarira tansah eling lawan waspada
'Orang perlu melihat diri sendiri sebelum bertindak melakukan
sesuatu'
Artinya adalah sebelum melakukan tindakan, orang perlu mengukur
kekuatannya sendiri, apakah mampu melakukan dengan lebih baik.
Peribahasa bersifat positif dan dapat dijadikan teladan bagi manusia
pada umumnya supaya setiap tindakannya dijadikan kesemptan untuk me-
lihat dirinya sendiri.
78