Page 156 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 156
156
UMKM dan Globalisasi Ekonomi
berkembang atas perkembangan kapitalisme di Negara maju seperti analog
yang dikatakan Marx adanya ayam betina yang menghasilkan telur-telur emas
yang belum tersentuh, namun tidak eorangpun tahu dimana ayam tersebut
bersembunyi. Seperti halnya capital, bagaimana ia diproduksi dan bagaimana
ia dihasilkan nilai tambah atau uang. Hernando de Soto melihat jutaan hektar
tanah dinegara berkembang yang bersembunyi dibalik kemiskinan. Mereka
tidak tahu bila tanah- tanah tersebut diolah akan menjadi “ayam betina yang
tertelur emas”.
Kedua, adanya persoalan legalitas dalam pengembangan usaha. Misalnya,
di Peru: sesuai peraturan hukum yang berlaku membutuhkan 289 hari untuk
membuat unit usaha pakaian, dengan biaya pendaftaran mencapai US dol-
lar 1.231 atau 31 kali lipat upah bulanan minimal. Untuk mendapatkan ijin
legal membangun sebuah rumah ditanah milik Negara diperlukan 207 tahap
administratib di 52 kantor di pemerintah. Seorang sopir bus oplet atau taksi
yang ingin mendapatkan status resmi rutenya harus menghadapi birokrasi
yang berbelit selama 26 bulan. Kasus di Haiti hampir sama: untuk
mendapatkan ijin sewa selama 5 tahun membutuhkan 65 tahap birokrasi
dan memakan waktu 2 tahun.
Kedua hal tersebut mengakibatkan banyaknya nilai capital yang mati.
Seperti di Mesir dan Haiti 68% penduduk kota dan 97% penduduk desa
tinggal diperumahan yang tidak memiliki sertifikat legal. Khusus di Haiti
saja nilainya bisa mencapai US dollar 5,2 millyard atau sama dengan 4 kali
total semua asset perusahaan legal yang beroperasi atau 9 kali nilai semua
aset milik pemerintah, dan 158 kali nilai investasi langsung pada tahun 1995.
Nilai tanah pedesaan dan perkotaan tidak legal bernilai US dollar 74 millyard,
atau sama dengan 11 kali lebih besar dari nilai perusahaan-perusahaan dan 5
kali nilai bursa saham di Lima. Nilai tanah tidak legal mencapai US dollar
133 millyard atau 7 kali total simpanan di bank-bank Negara, sama dengan
14 kali nilai semua investasi asing atau 4 kali kapitalisasi 216 perusahaan
domestik yang tercantum dalam bursa saham Pilipina.
Jika ditotal nilai tanah yang dimiliki orang miskin secara illegal dinegara-
negara berkembang hampir US dollar 9,3 trillyun. Ini adalah sebuah angka
yang patut dipikirkan karena hamper sama dengan 2 kali total persediaan