Page 152 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 152

152
                                       UMKM dan Globalisasi Ekonomi



             UMKM juga membayar PBB atas tanah dan bangunan yang ditempatinya.
                Selain itu, semakin banyak lapangan kerja tercipta oleh usaha kecil dan
             menengah, semakin banyak penduduknya yang bekerja dan menghasilkan
             penghasilan. Akhirnya merekalah yang akan menyumbang pada pendapatan
             pemerintah. Dengan bekerja dan mempunyai penghasilan, penduduk dapat
             membangun rumahnya sendiri dan kemudian membayar PBB. Dengan

             mempunyai penghasilan, mereka dapat menikmati sarana hiburan dan
             membayar pajak tontonan. Dengan penghasilan mereka, mereka dapat
             memiliki kendaraan dan penggunaannya memaksa mereka untuk membayar
             retribusi parkir. 71
                Oleh karena itu Krisni Murti, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dana Bakti
             Astra, mengatakan, bank lebih baik memprioritaskan pengucuran kredit ke
             usaha kecil. Alasan Krisni, usaha kecil selama ini terbukti menjadi fondasi
             perekonomian dan selamat dari terpaan krisis. Apalagi, kata Krisni, sekitar
             29 persen pertumbuhan ekspor disumbangkan usaha kecil. Selama ini usaha

             kecil dan menengah juga menyerap 99,44 persen tenaga kerja di Indone-
             sia. 72
                Sejumlah organisasi pengusaha kecil dan menengah mendesak pemerintah
             agar segera melakukan restrukturisasi permodalan bagi usaha kecil dan
             menengah (UMKM). Sebab selain terancam eksekusi “hukuman mati”
             (penyitaan aset) karena kredit macetnya di bank swasta dan pemerintah,
             ratusan ribu kelompok usaha kecil dan menengah itu kini juga dalam proses
             kebangkrutan  73
                Sebenarnya Pemerintah telah melakukan bantun pendanaan terhadap
             UMKM. Ada dua skema untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM, yakni
             kredit usaha rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

             (PNPM) Mandiri.
                Realisasi KUR Per tanggal pemuktahiran data tanggal 31 Oktober 2008,
             sebesar Rp.11.590,8 milyar untuk 1.463.541 debitur atau rata-rata kredit per
             debitur Rp. 7,9 juta. Sedangkan realisasi KUR per 30 September 2008 sebesar
             Rp. 10.961,4 milyar untuk 1.329.251 debitur. Artinya rata-rata kredit per
             debitur Rp. 8,2 juta. Realisasi kredit meningkat sebesar Rp. 629,4 milyar
             (5,74%) dan debitur meningkat sebanyak 134.290 (10,10%).
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157