Page 150 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 150

150
                                       UMKM dan Globalisasi Ekonomi



             menggunakan akumulasi sumber daya mereka untuk mendorong bekerjanya
             perusahaan dalam memproduksi barang-barang dan mereka jual belikan.
             Semakin banyak modal yang terakumulasi, semakin besar pula tingkat
             produktifitas masyarakat .
                                     66
                Dengan kata lain Semakin banyak modal yang dimiliki maka semakain
             banyak pula kemungkinan keuntungan yang akan didapat. Semakin kecil

             modal semakin kecil keuntungan.


             c. UMKM dan Permodalan: Sebuah Persoalan Klasik
             1) Bantuan Pendanaan untuk UMKM
                Berkait dengan objek kajian tersebut, ada persoalan yang mendasar ketika
             UMKM dihadapkan dengan sistem kapitalisme yang mengandalkan kekuatan
             modal. Dan ini adalah persoalan klasik dari jaman ke jaman yang menuntut
             adanya solusi efektif dalam globalisasi ekonomi dewasa ini.
                Kendala utama yang dihadapi pengusaha kelas UMKM adalah permodalan.

             Walaupun kehadirannya menjanjikan, tetapi masih bayak lembaga keuangan
             khususnya perbankan masih melirik sebelah mata.  67
                Persoalan lainnya adalah perhatian dari dunia perbankan yang tidak begitu
             tertarik dengan aktifitas UMKM. Pada masa Orde Baru, UMKM ini
             dianaktirikan. Pemberian kredit perbankan lebih diutamakan pada industri
             usaha besar. Sebab sektor perbankan juga tidak mau memikul risiko kredit
             macet.
                Pengamat perbankan Dradjad H Wibowo mengatakan, berkurangnya
             kredit untuk UMKM mencerminkan kekurang tertarikan perbankan
             mengucurkan kredit ke usaha kecil.  “Bank tidak lagi menganggap usaha kecil
                                               68
             sebagai sektor yang bisa memberikan keuntungan memadai. Di samping itu, bank

             melihat ada sektor lain yang relatif lebih menguntungkan,”
                Menurut Dradjad, saat ini perbankan relatif lebih tertarik mengucurkan
             kredit konsumsi dan properti untuk investasi dan modal kerja ketimbang ke
             usaha kecil. Karena dianggap lebih menarik, bank pun akhirnya banyak
             mengalokasikan kredit ke sektor properti dan konsumsi. Perbankan lebih
             tertarik ke sektor properti karena pinjamannya umumnya besar-besar. Itu
             membuat biaya administrasi dan waktu yang dibutuhkan lebih sedikit.
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155