Page 148 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 148

148
                                       UMKM dan Globalisasi Ekonomi



             adalah Karl Marx. Dia mereaksi ada sistem yang tidak beres dalam kapitalisme
             yang cenderung menafikkan individu dalam konteks sosial.
                Meski sosialisme sudah menjadi “budaya tanding” tetap saja kapitalisme
             maju dan semakin mapan dalam percaturan kehidupan manusia. Max We-
             ber menganalisa bahwa kemapanan kapitalisme selain didukung dengan
             faktor sekular juga mendapatkan legitimasi religiusnya. Weber beranggapan

             bahwa ada kaitan antara bangkitnya kapitalisme dengan Protestanisme.
             Kapitalisme merupakan bentuk sekular dari penekanan Protestanisme pada
             individualisme dan keharusan mengusahakan keselamatannya sendiri. Nilai-
             nilai religi Kristiani terutama Aliran Calvinisme memberikan kontribusi yang
             tidak sedikit dalam perkembangannya


             (3) Kapitalisme Lanjut
                Kapitalisme lanjut merupakan fase lanjutan dari kapitalisme industri.
             Kapitalisme industri memicu agregasi akumulasi modal bersama yang

             dikumpulkan melalui pembaruan perusahaan nasional dan multinasional.
             Dalam fase ini, kapitalisme bukan semata lagi hanya mengakumulasi modal
             tapi lebih dari itu, yaitu investasi. Dalam arti ini, kapitalisme tidak hanya
             bermakna konsumsi dan produksi belaka, tapi menabung dan menanam
             modal sehingga mendapatkan keuntungan berlipat dari sebuah usaha adalah
             usaha yang terus ditumbuhkan. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya
             didasarkan pada soal faktor produksi tapi juga faktor jasa dan kestabilan
             sistem sosial masyarakat. Oleh sebab itu, kapitalisme lanjut dengan refleksi
             sosialnya terus mengembangkan bagaimana mereka tetap berkembang
             mendapatkan keuntungan tapi tetap menyediakan lahan pendapatan yang
             cukup bagi para konsumen sebagai sekaligus faktor utama pasarnya.

                Kapitalisme tahap ini mencapai puncak aktualisasinya melalui proses
             kewirausahaan ekonomi yang mencoba mengkombinasikan kembali peran
             pasar bebas dalam bidang ekonomi dengan intervensi negara dalam bidang
             politik.
                Faktor modernisasi dalam wacana kapitalisme lanjut ini tidak terjebak
             pada dikotomi kapitalis sebagai pemilik modal dan buruh sebagai faktor
             produksi melainkan berlanjut pada wacana bagaimana akhirnya pekerja
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153