Page 144 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 144

144
                                       UMKM dan Globalisasi Ekonomi



             Eropa. Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi
             distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga
             pemikiran sosialisme dan egalitarianisme.
                Dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil
             dari George W Friedrich Hegel, Mark menghasilkan karya klasiknya Das
             Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi

             pasar selama abad 19 dan 20.
                Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya
             ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian
             dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa
             kapitalisme adalah berlandaskan pada exploitasi kelas pekerja. Pendapatan
             yang diterima kaum buruh selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang
             dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh kapitalis dalam bentuk profit.
                Akhir abab 19 dan awal abad 20 kapitalisme apitalism juga disebutkan
             segagai era monopoly capitalism, ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase

             of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopo-
             listic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh
             pertumbuhan korporasi dan pembagian pekerja terpisah dari shareholders,
             owners, dan managers.
                Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang
             informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan
             oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan
             kejahatan moral dibahas disini seperti karena mempengaruhi economi mod-
             ern dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance
             markets, dan Third-World debt relief. 64
                Namun, Hari ini kita bisa saksikan bahwa, system kapitalisme telah

             mencengkeram Negara-negara berkembang. Melalui kekuatan ekonomi pada
             jaman globalisasi kapital dan/atau “sistem sosial liberal modern”,
             keprihatinan timbul, karena ketika kelompok negara-negara selatan termasuk
             Indonesia mengenal dan “dipaksa” menerima kapitalisme global, serta
             sejenisnya sebagai model tunggal pembangunan dunia, sistem produksi tadi
             justru sedang menuju pada posisi anti-klimaks kejayaannya. Sehingga, bila di
             awal pertumbuhannya, sistem Kapitalis memberi kesejahteraan berlimpah
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149