Page 184 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 184

184
                                       UMKM dan Globalisasi Ekonomi



             (1) Legal substance: yaitu sesuatu yang menjadi dasar dan isi dari sebuah hukum
                seperti norma, asas-asas, kaidah, doktrin,nilai nilai dan aturan
                perundangan
             (2) Legal structure: yaitu intitus yang diperlukan untuk membentuk dan
                melakasanakan bekerjanya dan penegakan hukum, seperti lembaga
                peradilan, lembaga legislatif, kepolisian dan birokrasi dan lainnya.

             (3) Legal culture:  adalah sikap perilaku manusia dalam mengapresiasi
                keberadaan hukum. Kapan, dimana, bagaimana hukum dilaksanakan atau
                ditolak oleh masyarakat
                Dalam kajian ini, misalnya saja hubungan bisnis yang dijalin antara pelaku
             UMKM dengan rekanan bisnis, pelanggan, kreditor, maupun pihak-pihak
             otoritas. Dalam hubungan hukum yang terjadi diantara mereka, apakah
             karena peraturan perundag-undangan atau hububungan kontrakual
             seringkali diterapkan berbeda, sesusai dengan kondisi dan situasi masyarakat
             tersebt. Inilah yang disebut dengan pengaruh budaya hukum.

                Contoh kasus yang paling sering adalah mengenai penyelesaian sengketa
             dalam bisnis antara pengusaha lokal. Dalam kontrak sudah jelas ertulis
             masing masing hak dan kewajiban para pihak. Secara nrmatif seharusnya
             mereka akan saling tuntut. Tetapi karena adanya udaya hukum, bisa saja
             penyelesaianya justru di cari jalan keluar dengan negosiasi atau musyawarah
             yang mendasarkan asas kekeluargaan. Bahkan, kadang sama sekali tidak sesuai
             dengan kontrak yang mereka buat. Ini bisa terjadi karena masyarakat kita
             adalah bentuk masyarakat komunal.
                Hal ini sangat berbeda dengan perilaku pengusaha asing, khususnya yang
             dari negara barat yang sifat nya individual. Begitu ada yang tidak beres dengan
             pelaksanaan perjanjian yang mereka buat, maka mereka segera mengajukan

             gugatan ke lembaga peradilan.
                Sudah menjadi kebiasaan untuk menghindar dari pertimbangan-
             pertimbangan nilai ketika membandingkan kebudayaan-kebudayaan yang
             berbeda, tetapi dari sudut pandang ekonomi, kebiasaan-kebiasaan etis tertentu
             jelas merupakan kebajikan-kebajikan sedangkan kebiasaan etis lainnya tidak.
             Diantara kebajikan-kebajikan kultural yang mendasari tidak semua kebajikan-
             kebajikan memberi kontribusi pada pembentukan modal sosial.  116
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189