Page 181 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 181

181
                                            Mukti Fajar ND.



             Gerabah Kasongan atau sentra kerjinan perak di Kota Gede memberi
             beberapa kisah, diantaranya dapat disimak berikut ini
             1). Pengusaha UMKM dalam menjalin hubungan bisnis dengan mitra usaha
                baik lokal maupun asing didasarkan atas Roso, (feeling). Mereka tidak
                langsung saja menandatangai kontrak kerjasam atau jual beli sebelum
                mereka mengenal betul secara batiniah bahwa partner ini adalah rekarana

                yang cocok atau tidak. Persoalan kontrak yang sering langsung disodorkan
                oleh mitra asing kadang tidak menjadi perhatian,walaupun nilainya besar.
                Mereka akan menandatangani konrak kalau batinya merasa cocok.
                Apabila sudah cocok secara batiniah maka hubungan bisnis menjadi
                hubungan budaya antar manusia. Saling hormat dan fair dalam bisnis.
                Perihal ini menjadi sebuah kekuatan yang unik. Contoh misal ketika sentra
                gerabah Kasongan ini diluluh lantakan oleh gempa bumu pad tahun 2006.
                Partner asing mereka justru banyak memberikan bantuan
             2). Hubungan kultural juga dijalin antara juragan (pemilik usaha) dengan

                karyawan mereka sebagai hubungan lahir batin. Hal–hal yang bersifat
                yuridis formal kadang tidak menjadi acuan yang pokok. Misalnya
                mengenai ketentuan upah minimum propinsi, banyak yang tidak
                diterapkan. Jaminan sosial, uang pensiun juga tidk pernah ada dalam
                kontrak kerja dinatara mereka. Namun demikian apabila sang buruh
                membutuhkan biaya sekolah untuk anakanya atau biaya pengobatan maka
                sang juragan akan segera memberi banuan dengan sertamerta.Tanpa
                perhitungan potong gaji atau hutang piutang. Hubungan mereka lebih
                ditekankan pada hubungan “kekerabatan” dibandingkan dengan
                hubungan kerja .
                                104
                Berbeda halnya dengan orang China. Respon dari Asia timur untuk

             memodernisasikan teori-teori konvergensi ke arah budaya barat dipusatkan
             pada pernyataan bahwa  kunfusianisme, yang ditafsirkan secara luas,
             menawarkan sumber-sumber daya budaya yang propagandakan penerapan
             kapitalisme pasar.
                Sedangkan pandangan yang berbeda adalah Pasca-confuciansisme, yang
             menekankan pada hubungan manusia dan keselarasan sosial berdasarkan
             pada gagasan belas kasih anak, dan paduan anatara ketekunan dan fatalisme
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186