Page 183 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 183

183
                                            Mukti Fajar ND.



             confucius.
                Orang China yang datang ke Asia Tenggara hampir seluruhnya berasal
             dari kelas-kelas sosial yang telah menyerap budaya konfusius tinggi kelas
             mandirin di China. Kemanapun orang China perantauan berangkat, sama
             sekali bukan karena rasa hormat kepad konfusius, mereka membangun
             kelenteng-kelenteng sebagai persembahan kepada dewi-dewi dan kepada

             Budha dan bermacam Bodhisatva.  110
                Bidang pekerjaan mereka menghasilkan nilai-nilai otonomnya sendiri dan
             bahwa, untuk keberhasilan dagang, mereka lebih membiasakan diri dengan
             para pedagang luar China daripada dengan kaum cendikiawan China sendiri.
             Kebiasan dari pedagang mapan shang yang menyesuaikan diri dengan cara-
             cara dan sikap-sikap kapitalis modernlah yang membedakan mereka dan
             menjelaskan keberhasilan ekonomi mereka daripada tentang apa yang
             mereka terima dari nilai-nilai konfusius. 111
                Dalam pandangan umum, orang China Singapora adalah manusia

             ekonomi yang paling sempurna, pengusaha alamiah yang cenderung mencari
             keuntungan pada setiap kesempatan, sebaliknya, orang melayu singapura
             tidak memiliki kemampuan, atau tidak tertarik, pada usaha-usaha kewirau-
             sahaan. Berdasarkan anggapan umum ini, para pejabat negara dan pemimpi
             masyarakat yang merisaukan persatuan dan kemajuan bangsa menyatakan
             bahwa jika orang China memiliki budaya bisnis, sedangkan orang melayu
                        112
             sebaliknya.  Hal ini mungkin karena berkat internasionalisasi nilai-nilai
             ekonomi seperti hemat, tekun dan perhitungan yang rasional adalah sangat
             menarik sebagai bukti. Seperti halnya keterlibatan yang luas orang Jawa pada
             tanah, keuangan, dan pasar tenaga kerja, sebagaimana keterlibatan orang
             Jawa dalam menjalankan bisnis besar. 113

                Masyarakat dengan tingkat solidaritas sosial yang sangat tinggi. Sebagian
             besar ekonom berasumsi bahwa formasi kelompok tidak tegantung pada
             kebiasaan etis, tetapi muncul secara alami mengikuti penegakan lembaga-
             lembaga hukum seperti hak-hak kepemilikan atau hukum kontrak dalam
             bisnis. 114
                Dalam literat yang lain Lawrence Friedman mencoba menjelaskan adanya
             3 unsur dalam sitem hukum yaitu :
                                              115
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188