Page 215 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 215
Inzicht, majalah berbahasa Belanda milik Republik
yang ditujukan sebagai mediator dalam proses ko
munikasi dengan Belanda. Soedjatmoko juga mendi
rikan Siasat bersama Rosihan Anwar, yang terbit per
dana tanggal 4 Januari 1947. Sebulan kemudian, ia
ditugasi Sjahrir pergi menjalankan tugas sebagai hu
mas RI di PBB. Ia terbang ke AS bersama Sumitro
Djojohadikusumo dan Charles Tambu. Berikutnya,
Soedjatmoko juga diikutkan dalam delegasi RI dalam
perundingan Roem-Royen hingga Konferensi Meja
Bundar. Namun pad a tahun 1963, ia dituduh mela
kukan gerakan subversif dan dicap sebagai musuh
revolusi, karena keterlibatannya di PSI.
Pasca 1965, Soedjatmoko diberi tugas mengem
balikan keanggotaan Indonesia di PBB. Orba juga
memberi tugas kepadanya sebagai Duta Besar Indo
nesia pertama untuk Amerika Serikat, pada 1968.
Soedjatmoko adalah intelektual Indonesia yang
dihormati oleh kalangan internasional. Kalangan in
telektual AS menjulukinya "The Prince of Indonesia
Intellectuals". Ia mendapat gelar doktor honoris causa,
yakni bidang hukum dari Cedar Crest College, Penn
sylvania, 1969, dan bidang humaniora dari Univer
sitas Yale, Connecticut, 1970. Tahun 1971 Koko men
jadi anggota kehormatan American Academy of Arts
and Science. Ia juga mendapat hadiah nobel Asia,
Magsaysay Award for International Understanding
(1978). Pada bulan Agustus 1980, Soedjatmoko di
angkat menjadi rektor Universitas PBB.
Soedjatmoko meninggal pada Karnis, 21 Desem
ber 1989 dan dikeburnikan di Tanah Kusir. *****
198