Page 221 - EBOOK_100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia
P. 221
mendapatkan mandat pemulihan keamanan yang
ditandatangani Soekarno, yang dikenal dengan Su
persemar. Berbekal Supersemar, Soeharto membubar
kan PKI dan membersihkan kabinet dari unsur kiri,
dan memberangus pengikut setia Soekarno baik di
kalangan militer maupun pemerintahan.
Popularitasnya memuncak, dan ia berhasil me
manfaatkan momentum itu untuk kepentingan poli
tiknya. Ia merebut kekuasaan dari Soekarno secara
bertahap, dengan memanfaatkan dukungan dari ma
yoritas parlernen yang telal1 ia kendalikan.
Hubungan yang rnesra an tara ten tara dan Gol
kar, terjalin hingga tiga dekade berikutnya, dengan
Soeharto sebagai patron dengan kekuasaan mutlak.
Ia mendominasi panggung politik Indonesia. Partai
partai, pemilu, DPR, MPR, dan pers seakan tidak ber
fungsi. Resistensi terhadap kepernirnpinannya, ia
jawab dengan tegas. Peristiwa Malari 1974 direspons
dengan "penertiban" terhadap pers, sambil rnenying
kirkan faksi-faksi di tubuh militer yang dianggapnya
tidak begitu loyal. Pernberangusan hak-hak politik
para aktivis Petisi 50 merupakan strategi prevent if
untuk membungkam kaum oposisi. Dekade 1980-an
rnerupakan pengukuhan terhadap kekuasaan Soe
harto. Peristiwa Tanjungpriok tahun 1985 dan Lam
pung 1989 menggarisbawahi sikap tegasnya terha
dap potensi oposisi dalarn bentuk apa pun.
Soeharto rnengarahkan perhatian banyak orang
pada prestasi pembangunan ekonorni pada tahun
1990-an, seolah-olah mengatakan bahwa kekuasaan
absolut selama beberapa dekade tidaklah rnenyalal1i
demokrasi asalkan tetap membuat rakyat sejahtera.
204