Page 18 - EBOOK_Struktur Bahasa Jawa di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur Bagian Utara
P. 18
7
d. kalimat tanya, yaitu kalimat yang mengharapkan responsi bahasa
lebih daripada responsi sebagaimana yang diberikan kepada kalimat
salam, kalimat panggilan, dan kalimat seruan-pertanyaan mt
ditandai oleh pola urutan kata dart prosidi tertentu serta oleh kata-
kata tugas yang biasa disebut kata ganti tanya;
e. kalimat permintaan, yaitu kalimat yang lebih mengharapkan responsi
tindakan daripada hanya sekedar gerak anggota tubuh formal yang
menyertai salani dan panggilan;
f. kalimat pemyataan, yaitu kalimat yang menyarankan responsi ba-
hasa atau nonbahasa yang biasanya disebut penanda perhatian,
seperti ya (bahasa) atau mengangguk-angguk (nonbahasa).
3) Menurut strukturnya ada dua macam kalimat sebagai berikut:
a kalimat tunggal, yaitu kalimat yang hanya mengandung satu pola
kalimat;
b. kalimat majemuk, yaitu kalimat yang mengandung dua pola kalimat
atau lebih.
Klasifikasi menurut struktur itu sejalan dengan klasifikasi yang dibuat
oleh Rarnlan (Rarnlan, 1978).
Di samping itu, dengan beracuan kepada pola kalimat yang berasal dari
pengembangan kalimat arketipe (Samsuri, 1978), kalimat-kalimat suatu
bahasa dapat dianalisis dari segi komposit bentuk-makna. Dengan mengacu
kepada pandangan Samsuri itu, kalimat diklasifikasikan menjadi kalimat
tunggal dan kalimat luas.
a) Kalimat tunggal, atau kalimat transformasi tunggal, ialah kalimat yang
polanya dirumuskan sebagai berikut:
(GKj)
(GKb)
(GKs)
Gkb + (M) +(ASP)+ (AUX)+ (Gkbil) + (w) + (C) + (T)
(GKdep)
(GKket)
Keterangan:
G gatra Kket kata keterangan
Kb kata benda M modalitas