Page 66 - EBOOK_Struktur Bahasa Jawa di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur Bagian Utara
P. 66
BAB IV SINTAKSIS
4.1 Rasional Pembahasan
Pendekatan berdasarkan komposit bentuk makna ( Samsuri, 1978) dalam
analisis kalimat mengacu kepada pernyataan Ferdinand de Saussure bahwa
bahasa itu berisi bentuk dan isi (Mackey, 1967). Kalimat yang dihasilkan oleh
penutur terdiri dari ucapan yang sekaligus berisi bahan yang harus ditafsirkan
maknanya. Jalinan antara aspek betituk (urutan bunyi) dan aspek makna di-
ibaratkan sebagai kedua belah permukaan uang.
Peristiwa bahasa yang terlahir dalam bentuk kalimat memiliki jumlah dan
ragarn yang tidak terhingga. Meskipun demikian, studi kebahasaan berusaha
mendeskripsikan data kebahasaan. Deskripsi itu sedapat-sedapatnya dibuat
secara efisien. Demi kepentingan keefisienan itu, ilmu bahasa menggunakan
sarana yang disebut linguistic prime. Dengan linguistic prime itu studi keba-
hasaan diatur secara sistematik yang terdiri dari seperangkat kaidah. Kaidah
yang mencerminkan sistem bahasa dapat dikenakan pada tataran fonologi dan
tataran tata bahasa.
Kaidah fonologi mencakup kaidah tentang fonem; sedangkan kaidah tata
bahasa mencakup kaidah tentang morfem dan kaidah kalimat. Telaah perihal
data kebahasaan dari segi kaidah tata bahasa berpedoman bahwa kata-kata da-
pat digolongkan menjadi data yang merniliki struktur dasar dan struktur tu-
runan. Dengan demikian, Rmtbicaraan pada tataran sintaksis adalah pembicara-
an tentang kalimat dasar dan kalimat turunan.
Sarana yang lain yang berkaitan dengan pembicaraan data bahasa ialah
pemakaian rumusan tentang kelas kata atau jenis kata. Kelas kata itu besar
maknanya bagi upaya merumuskan dan menyederhanakan jalannya analisis.
55