Page 74 - BAHAN AJAR BIOKIMIA DASAR
P. 74
yang terdiri dari 11 macam vitamin yaitu tiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam pantotenat,
asam lipoat, biotin, asam folat, inositol, asam para aminobensoat, dan vitamnin B12.
A. Vitamin Larut dalam Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik, yang merupakan
turunan isoprena. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai
sehingga harus disuplai dari makanan. Pemasokan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak
ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara
efisien. Begitu diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh
lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik. Vitamin yang larut di dalam lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K.
Keadaan yang mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan seperti steatore
dan kelainan sistem biliaris dapat mempengaruhi proses penyerapan vitamin- vitamin yang
larut dalam lemak, sehingga dapat menimbulkan keadaan defisiensi. Defisiensi gizi akan
mempengaruhi fungsi vitamin- vitamin tersebut.
Vitamin A
Vitamin A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin
sikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah generik untuk semua senyawa dari sumber
hewani yang memperlihatkan aktivitas biologis vitamin A, diantaranya retinal, asam retinoat
dan retinol. Retinol memiliki aktivitas penuh vitamin A sedangkan dua lainnya hanya
mempunyai sebagian fungsi vitamin A. Vitamin A mempunyai provitamin yaitu karoten. Pada
sayuran vitamin A terdapat sebagai provitamin dalam bentuk pigmen berwarna kuning ß-
karoten, yang terdiri atas dua molekul retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid rantai
karbonnya. Tetapi karena ß-karoten tidak mengalami metabolisme yang efisien maka ß-
karoten mempunyai efektifitas 10% retinal sebagai sumber vitamin A.
Kekurangan atau defisiensi vitamin A disebabkan oleh malfungsi berbagai
mekanisme seluler yang di dalamnya turut berperan senyawa- senyawa retinoid. Defisiensi
vitamin A terjadi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Defisiensi
vitamin A terjadi terutama dengan dasar diet yang tidak seimbang dengan kekurangan
komsumsi sayuran, buah yang menjadi sumber provitamin A.
Vitamin D
Vitamin D merupakan prohormon steroid. Vitamin ini diwakili oleh sekelompok
senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman
serta ragi. Melalui berbagai proses metabolik, vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon
55