Page 144 - Toponim sulawesi.indd
P. 144
130 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
3.3.1. Toponim Kema
Kema dikenal sebagai suatu nama dengan berbagai kata/istilah yang
menunjuk pada suatu lokasi yang sama, terkadang dalam penyebutan
terdengar sama namun penulisannya berbeda. Ada yang menuliskan Kema
sama dengan Quema, Quemas, Quimas – La Quimas, Quimar, Kemas, Kima,
Kime, Kwima, Khaima, dan Kijama. Selain itu ada istilah-istilah lain yang juga
mempunyai arti yang sama, yang pemaknaannya lebih luas lagi dan bersifat
glosari atau masih perlu penjelasan, seperti Kawuudan, Maadon, Liang
Maadon, Spanjaardsgat, Kemas off Groote Oesterbergen, dan Utreght. Namun
begitu tidak semua istilah di atas ada penjelasannya, terkadang hanya sebagai
suatu kata spontan yang ketika dicarikan arti dan maknanya tidak ditemukan,
begitupun bagi penduduk setempat, tidak lagi mempunyai penjelasan
tentang artinya. Terkadang hal itu dikarenakan kesalahan penulisan, ejaan
ataupun lafal seseorang dilihat dari latarbelakang kesukubangsaannya.
Sebagai contoh, kata Kijama dalam tulisan Graafland (1868) merujuk pada
suatu tempat yang dekat dengan Bitung. Bitung sendiri ditulisnya Bitung
Kitjil, ketika “mereka” (orang Bobontehu) mendarat dengan perahu-perahu
16
di Kijama (Graafland, 1868: 391. Hal seperti ini banyak terjadi, seperti tulisan
Bajo, Badjo, Bajau, Batjau; Mindanao, Mangindano, Mangindanu; Manado,
Menado, Manadu, Manandou, Manarow.
Kema sebagai suatu tempat tujuan, baik sengaja maupun tidak
sengaja, mulai dikunjungi sejak permulaan abad ke-16. Hal ini erat
16 Babontehu dalam bahasa Tombulu-Minahasa disebut wawo un tewu artinya “terapung-
apung di atas air”; wawo= di atas permukaan atau puncak; tewu = air atau laut atau
danau. Kalimat ini maksudnya ditujukan pada satu pulau di depan kota Manado yaitu
Pulau Manado Tua yang berada dilepas pantai kota Manado, dan dengan perahu
rakyat mesin kecil pelang 45 menit dapat tiba di Pulau Manado Tua (sebelah Pulau
Bunaken). Penduduknya disebut touw wawo un tewuh artinya orang di atas permukaan
air (orang laut, orang air). Asal usul penduduk dari berbagai tempat seperti Bolaang-
Mongondow, Siau, Tagulandang, Sangihe, dan sebagian kecil dari Minahasa. Palar,
2009. Wajah Lama Minahasa. Jakarta: Yayasan Gibon. hlm. 75-80. Lebih jauh
mengenai apa dan bagaimana orang Babontehu, dapat dibaca A.L Waworuntu. 1891.
De Oude Geschiedenis der Minahasa, yang dikutip Palar.