Page 147 - Toponim sulawesi.indd
P. 147

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  133

                 Wenang (Riedel, 1869: 508;  Wessels, 1935: 85) yang tidak jauh dari lokasi itu

                 sebagai tempat membuat garam penduduk Wenang. Sikap bersahabat yang
                 ditunjukkan oleh orang-orang Babontehu kepada Spanyol, motivasinya adalah

                 supaya dapat diterima oleh penduduk Wenang. Terlepas dari kedua nama
                 pantai yang disebut, namun dapat dipastikan hal itu terjadi di pesisir pantai
                 Manado. Sampai kini, sepanjang pesisir pantai Manado, dari Muara Sungai

                 Bahu-Malalayang sampai dengan pesisir pantai Molas-Tongkaina bahkan lebih
                 jauh dari yang disebutkan, dapat dijadikan sebagai tempat berlabuh.

                       Pada tahun 1606, pantai Bulo dan Tateli di sebelah barat pelabuhan

                 Manado, sering  dijadikan  tempat  berlabuh  kapal-kapal  Spanyol  (Passen,
                 2003: 2). Kedua pantai ini juga representatif dijadikan sebagai pelabuhan

                 dengan tanjung Bulo-nya, dan di pesisir pantai dekat bebatuan, terdapat
                 mata air tawar yang jernih jika air laut  sedang surut.  Di  masa lampau,
                 muara-muara sungai di kedua pantai ini menjadi daya tarik tersendiri untuk

                 para pelaut singgah, namun kondisi sekarang ini, debet air sungai semakin
                 kecil, bahkan di musim kemarau bisa kering.

                       Mengutip  catatan pendeta Jacobus  Montanus  tahun  1674/1675

                 (Molsbergen, 1828:  41:  Supit, 1986:  70-71) ketika  berkunjung  ke  pesisir
                 pantai  Manado, sambil  merekam  cerita-cerita setempat tentang adanya

                 suatu kerajaan, diperoleh keterangan bahwa, kata Kima dalam bahasa lokal
                 (melayu Manado; ada yang menyebut dalam bahasa alifuru (kafir), Kima
                 berarti nyare, Kima = bia kima atau keong (een klip oester=sebuah kerang;

                 terumbu karang,  tiram). Sebutan  Kima  dimaksud  oleh Montanus  adalah
                 nama suatu pegunungan yang membentang dari utara ke selatan dan itu
                 tertuju pada  suatu  tempat yaitu  pantai  Kema. Pada waktu itu, dugaan

                 Montanus, bahwa dibelakang pegunungan itu ada sebuah kerajaan yang
                 berkuasa, dan yang dimaksudnya adalah kerajaan Manado di Sulawesi Utara.
                                                                                     18
                 18   Istilah Raja adalah istilah orang Eropa yang menunjuk pada penguasa tertinggi di
                    atas kepala kampung (di Minahasa: U’kung Tu’ah = Hukum Tua) atas suatu wilayah
                    yang lebih luas (U’kung Walak, Kepala Um Walak = kepala distrik) “Rey” (Spanyol);
                    King (Inggris). Lihat Van Passen, 2003: 55. IIstilah Manado dan kerajaan Manado
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152