Page 149 - Toponim sulawesi.indd
P. 149

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi

                     pada batu atau lainnya, tetapi “ditangkap” atau “dijepit” oleh “bia kima/
                     kime” sebesar “satu depa” lingkar tangan orang dewasa.


                     Lokasi pantai ini kemudian dinamakan Kema asal kata dari “bia kima”
                     yang banyak terdapat di pantai kema ini. Penduduk lainnya, terutama
                     mereka yang berasal dari suku Tonsea-Minahasa menyebut lokasi ini
                     dengan “Kawuudan” yang memiliki makna “kokoh, kekuatan, benteng
                     pertahanan”. Ada juga yang menyebut “Maadon” yang menunjuk pada
                     suatu  lokasi dan nama negeri-negeri  di  pesisir  dahulu  atas dasar
                     hubungan kekeluargaan, kekerabatan yang dekat dengan Minawerot
                     Tonsea. Bert Supit (1986: 72-73) menuliskan:
                     “Maadon memang strategis. Tempat itu terletak disuatu teluk kecil yang
                     diapit oleh suatu pegunungan yang menjorok ke laut, dengan tebing yang
                     curam ke laut. Pantai yang indah dengan pasir putih menjadi pelabuhan
                     yang ideal. Kira-kira dua kilometer dari garis pantai terbentang dari
                     utara ke selatan Pegunungan Lembean yang bertemu dengan kedua
                     bukit tersebut, sehingga menjadi benteng perlindungan yang baik. Dari
                     Pegunungan Lembean mengalir sungai yang bersih dan sejuk”.


                     Selain arti di atas, dalam ingatan penduduk Kema, mereka juga tahu
                     bahwa  nama  Kema  adalah  lafalan  dari Quema,  Quemas,  La  Quimas
                     sebagai suatu  lokasi/tempat yang dinamai Spanyol. Bagi Spanyol,
                     Kema tidak asing lagi, hal ini dapat dibuktikan dari penamaan Belanda
                     terhadap lokasi ini yang disebut dengan “Spanjaardsgat”, (Spanjaard
                     = Spanyol; gat = lubang), jadi secara huru�iah, Spanjaardsgat berarti
                     “lubang Spanyol”, yang dapat diartikan muara sungai Spanyol, Liang
                     Spanyol atau pelabuhan Spanyol; Liang Maadon (Molsbergen, 1986:
                     9).
                     Dalam laporan Pastor Blas Palomino pada 8 Juni 1619, negeri Kema
                     disebut Las Quimas, hal  ini ditulisnya  dari perkunjungan  missinya
                     di desa-desa  pedalaman  Minahasa  (desa Kale  = Kali,  Kaskasen =
                     Kakaskasen, Tomum = Tomohon, Sarranson = Sarongsong, Tombarini =
                     Tombariri, Tondano, Las Quemas = Kema). Selanjutnya dalam laporan-
                     laporan VOC-Belanda  (Kompeni), memory  serah terima, Gubernur
                     Jenderal  Robertus Padtbrugge menuliskan  van de Kemas off  groote
                     Oesterbergen aff   yang artinya pegunungan kerang besar(  Passen,
                     2003: 19-26; 65). Kemudian dalam Daghregister 22 Juli 1644, Kema
                     ditulis dengan Quema yang mengacu pada istilah Spanyol.
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154