Page 175 - Toponim sulawesi.indd
P. 175
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 161
4.1.1 DONGGALA SEBAGAI KOTA PANTAI
Donggala sekarang ini memiliki latar belakang sejarah penamaan
(toponimi) dan morfologi yang unik sebagai sebuah Kota Pantai di Nusantara.
Pelabuhan Donggala yang letaknya strategis di Selat Makassar sudah menjadi
tujuan pelayaran dan perdagangan orang-orang Cina, Arab, Jawa, Melayu,
Buton, dan Bugis Makassar. Interaksi masyarakat lokal dengan orang luar ini
membentuk Kota Pantai Donggala menjadi dinamis. Studi mengenai Kota
Pantai Donggala ini akan menjelaskan dan menguraikan beberapa hal, yakni:
Pertama, Donggala sebagai sebuah kota pantai yang memiliki toponimi dan
penyebutan yang berbeda-beda dari masyarakat luar Donggala dan juga
penyebutan orang Donggala sendiri terhadap kotanya. Kedua, Donggala
sebagai Kota pantai dalam jaringan Selat Makassar yang terhubungkan
dengan jaringan pelayaran dan perdagangan Laut Sulawesi di bagian Utara
dan Laut Jawa di bagian Selatan. Ketiga, Donggala sebagai sebuah pelabuhan
niaga dan direbut oleh Kolonial Belanda hingga masa pendudukan Jepang.
Keempat, Donggala pada masa Orde Lama dan Orde Baru hingga masa
reformasi dan perpindahan pelabuhan dari Donggala ke Pantoloan dan
percobaan untuk pemulihan pelabuhan kembali sebagai pelabuhan niaga.
4.1.2 TOPONIMI DONGGALA
Menurut literatur Perancis kata Donggala disebut dengan kata
“Dunggally.” Pemuatan kata “Dunggally” tersebut dapat dilihat dalam peta
tua Pulau Sulawesi yang dibuat pada tahun 1805 yang dibuat oleh David
Woodard. Namun, peta pulau Sulawesi sebelum 1805, Donggala disebut
dengan “Durate” yang dimuat dalam peta yang dibuat oleh Lodocus Hondius
pada tahun 1611. Jadi, kalau ditelusuri kata Donggala sudah mengalami
1
1 “La Cartographie Neerlandaise de La Celebes, D’Apres Des Modeles Etrangers
1590-1670,” dalam: E.C. Abendanon, Expedition De La Celebes Centrale, Voyages
Geologiques Et Geographiques A Travers La celebes Centrale 1909-1910 (Leyde:
Librairie et Imprimerie Ci-Devant E.J. BRILL, 1918), hlm. 1457.