Page 324 - Toponim sulawesi.indd
P. 324
310 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
LU / 122 – 21’ – 602” BT. Fasilitas fisik lainnya yaitu konstruksi beton baja
0
untuk dermaga dengan kekuatan dan kapasitas 1500 – 3000 Ton. Panjang
dermaga 64 x 8 m, kedalaman 9-12 yang diperuntukkan bagi penumpang
dan kapal barang. Selain itu tersedia juga fasilitas tiga gudang penampung
yang tertutup, masing-masing 300 m . Untuk kapal penumpang disediakan
2
areal 375 m dengan kapasitas 175 orang; terminal barang penumpukan
2
tersedia 4000 m dengan kapasitas 1500 Ton, dan untuk fasilitas kontainer
2
belum tersedia. Sampai saat ini keadaan kapal keluar masuk pelabuhan
tidak mengalami hambatan walaupun fasilitas pemanduan belum ada
(diadakan).
Pelabuhan ini juga melayani jasa berlabuh, dan jasa tambat dermaga
untuk kapal niaga; masing-masing Rp. 40 US $ dan 30 US $ dan jasa air
kapal dalam negeri 20 % dari PDAM. Jasa lainnya adalah tenaga kerja buruh
pelabuhan yang diorganisir oleh koperasi, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
80 orang dengan kemampuan bongkar muat 400 T/G/H.
Pelabuhan Tilamuta sebagai pelabuhan induk membawahi satu
dermaga pelabuhan, yaitu pelabuhan penyeberangan Bumbulan yang
dibangun tahun 2009 dan mulai operasional tahun 2011. Lokasi pelabuhan
di daerah Marissa kecamatan Pohuwato dengan status melayani
penumpang dan barang. Perbedaan antara kedua pelabuhan ini, hanyalah
pada konsentrasi aktivitas, yang satu lebih dikhususkan pada penumpang
dan barang (pelabuhan Feri Bumbulan), dan yang satunya lagi pelabuhan
barang dan penumpang (pelabuhan Tilamuta). Selain itu perbedaannya
pada kapasitas, luas, dan lebar serta kedalamannya. Pelabuhan Bumbulan
2
secara fisik, panjang dermaga 50 m, lebar 8 m, luas 400 m , dengan
0
0
kedalaman 4-6 MLWS. Posisi koordinat 00 – 29’,01” LU dan 122 06’ 15,72
BT (Arsip Data Spasial Prasarana Transportasi Pelabuhan Tilamuta, 2015).