Page 329 - Toponim sulawesi.indd
P. 329
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 315
terdiri dari penduduk laki-laki 13.786; perempuan 13.618 jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk 88 jiwa per-km . Keterangan ini menunjukkan
2
daya dukung timbal balik dengan aktivitas niaga pelabuhan berjalan
dengan baik. Jika ada kapal yang berlabuh maka keramaian pelabuhan
terlihat dengan munculnya para buruh pelabuhan dan tenaga kerja lainnya
yang berkaitan dengan kelancaran keluar masuk barang di pelabuhan dan
kegiatan kepelabuhanan lainnya.
Pelabuhan menjadi titik pusat jaringan komunikasi keluar dan masuk
barang, yang dengan sendirinya (alamiah) tercipta jaringan komunikasi
baik dari darat di seluruh wilayah kecamatan Tilamuta ataupun dengan
kecamatan dan kabupaten tetangga di Tilamuta seperti kecamatan Poguat-
Boalemo.
Baik jaringan komunikasi jalan darat maupun laut, telah diatur melalui
Peratura Daerah (PERDA) Provinsi Gorontalo No 4 tahun 2011 tentang
rencana tata ruang Gorontalo untuk tahun 2010 – 2030. Hal ini dilakukan
dengan semangat otonomi daerah. Untuk komunikasi jalan darat yang
menghubungkan langsung dengan kecamatan Tilamuta termasuk pada jalur
terminal penumpang tipe B yakni jalur Leato dan kota Gorontalo, Limboto dan
kabupaten Gorontalo, Tilamuta dan Manangu di kabupaten Boalemo termasuk
Marisa di kabupaten Pohuwato, kemudian Kwandang Kabupaten Gorontalo
Utara, Suwawa dan Taludaa di Kabupaten Bone Bolango yang penentuan
lokasinya mempertimbangkan lokasi yang dekat atau berakses tinggi ke
pusat perbelanjaan. Begitupun untuk jalur komunikasi jalan darat untuk
distribusi terminal barang yang lokasinya di dekat Kawasan Terpadu Industri,
pergudangan dan perdagangan Isimu, dekat Stasiun KA dan mempunyai akses
tinggi ke Bandara Djalaluddin serta Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Anggrek,
Pelabuhan Kwandang, Pelabuhan Penyeberangan Kota, Penyeberangan
Marisa, Pelabuhan Laut Bumbulan, dan Pelabuhan Laut Kabila Bone, termasuk
pelabuhan Tilamuta. Secara umum untuk akses komunikasi jalan darat,